Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Antisipasi El Nino, Kementan Siap Jaga Keberlanjutan Produksi Tanaman Perkebunan

Kompas.com - 14/09/2023, 20:17 WIB
Fidya Azzahra,
Amalia Purnama Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alamsyah mengatakan, fenomena El Nino memicu serangan hama dan kekeringan pada tanaman perkebunan kelapa sawit.

"Contohnya tanaman kelapa sawit di Kabupaten Mamuju Tengah yang rusak karena terkena serangan hama ulat api dan hal berdampak terhadap produksi hasil panen," tutur Andi melalui keterangan persnya, Kamis (14/9/2023).

Andi menegaskan, pemerintah akan melaksanakan rapat koordinasi dengan sejumlah provinsi untuk merencanakan upaya antisipasi serangan ulat api di perkebunan kelapa sawit.

"Pemerintah diharapkan menindak masalah ini dengan efektif agar tidak ada kerugian dan kerusakan yang dihasilkan dari serangan hama. Tindakan pemerintah sangat penting untuk menjaga keberlanjutan produksi yang bermutu dan berkualitas," ucap Andi.

Baca juga: Gelar BUNEX 2023, Kementan Perkuat Industri Kelapa Sawit sebagai Penunjang Ekonomi Indonesia

Perlu diketahui, sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memerintahkan seluruh jajarannya untuk mengantisipasi dampak buruk El Nino yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan kekeringan ekstrem.

Menindaklanjuti instruksi SYL, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Mamuju Tengah melakukan ground check ke lokasi perkebunan yang terserang hama di kecamatan Budong-Budong, Kecamatan Topoyo dan Kecamatan Polopangale, Mamuju Tengah.

"Edukasi untuk pekebun dan masyarakat diperlukan untuk memberi pemahaman terkait gejala, serangan, siklus hidup hama, dan rekomendasi penanganan yang tepat," ujar Kepala BBPPTP Surabaya Fausiah T Ladja.

Fausiah menjelaskan, pihaknya bersama tim Direktorat Perlindungan Perkebunan, BBPPTP Ambon, tim Karantina Pertanian Mamuju Tengah, dan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Sulawesi Barat (Sulbar) telah mengidentifikasi masalah tersebut.

Baca juga: Hadapi Kekeringan Dampak El Nino, Ini Strategi Kementan

"Ada sejumlah upaya yang dilakukan, mulai dari langkah pengendalian, pendampingan, hingga pemberian bantuan alat-alat perkebunan dari beberapa perusahaan perkebunan setempat," jelasnya.

Ia menjelaskan, hama ulat api berjenis Darna sp cenderung mendekati spesies Darna catenatus sesuai dengan hama yang tersebar di Sulawesi dan Papua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Menilik Proyek Kereta Cepat Malaysia yang Mangkrak | ESDM soal kemungkinan Masyarakat Bakal Serbu Pertalite

[POPULER MONEY] Menilik Proyek Kereta Cepat Malaysia yang Mangkrak | ESDM soal kemungkinan Masyarakat Bakal Serbu Pertalite

Whats New
Kenaikan Harga Beras Capai Level Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir

Kenaikan Harga Beras Capai Level Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir

Whats New
Cara Bayar BPJS Ketenagakerjaan Pakai LinkAja

Cara Bayar BPJS Ketenagakerjaan Pakai LinkAja

Spend Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI

Spend Smart
Cara Bayar Netflix Pakai GoPay, DANA, dan OVO dengan Mudah

Cara Bayar Netflix Pakai GoPay, DANA, dan OVO dengan Mudah

Spend Smart
Cara Bayar Kartu Kredit Mandiri lewat ATM dan Aplikasi Livin'

Cara Bayar Kartu Kredit Mandiri lewat ATM dan Aplikasi Livin'

Spend Smart
Sempat Gangguan, Laman OJK Telah Normal Kembali

Sempat Gangguan, Laman OJK Telah Normal Kembali

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Mendapatkan Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Sudah Dibuka, Ini Cara Mendapatkan Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Whats New
OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

Whats New
Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Whats New
Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Whats New
Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Whats New
Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Whats New
Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Whats New
Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com