Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Iklan Terpukul, Google PHK Ratusan Karyawan

Kompas.com - 15/09/2023, 07:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Google akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada ratusan staf yang bertugas untuk merekrut dan mempekerjakan karyawan.

Google tidak merinci jumlah pasti PHK di departemennya.

Pemangkasan karyawan ini terjadi setelah induk Google yakni Alphabet mengurangi 12.000 pekerjaan, atau sekitar 6 persen dari tenaga kerjanya.

Hal tersebut dilakukan karena Google bergulat dengan ketidakpastian ekonomi yang memukul bisnis inti periklanannya tahun lalu.

Baca juga: Google PHK Ratusan Pekerja di Divisi Perekrutan

Chief Executive Officer (CEO) Google Sundar Picai mengatakan perusahaan terus memperlambat pertumbuhan biaya dan laju perekrutan.

Hal serupa juga dikatakan juru bicara Google bernama Courtenay Mencini.

"Kami terus berinvestasi pada talenta-talenta teknis dan teknik terbaik sekaligus memperlambat laju perekrutan kami secara keseluruhan,” kata dia dikutip dari CNN, Jumat (15/9/2023).

Baca juga: Masyarakat Bisa Dapat Uang dari Google, Begini Caranya

Dengan demikian, beban kerja bagi perekrut telah menurun seiiring melambatkan pencarian karyawan baru.

"Untuk memastikan kami beroperasi secara efisien, kami telah mengambil keputusan sulit untuk mengurangi jumlah tim perekrutan kami,” imbuh dia.

Pemotongan ini akan berdampak pada ratusan anggota organisasi perekrutan Google secara global

Google juga mengatakan pengurangan perekrutan ini bukan merupakan bagian dari PHK yang lebih luas.

Selain itu, karyawan yang terkena dampak akan didukung dengan tawaran pesangon dan tunjangan lainnya.

Baca juga: Di Tengah Isu PHK, Bos Google Sundar Pichai Kantongi Pendapatan Rp 3,37 Triliiun

Asal tahu saja, perusahaan telah menekan biaya untuk membuat bisnisnya stabil.

Google pada bulan Juli mengatakan keuntungannya telah tumbuh hampir 15 persen secara tahunan. Itu ditopang oleh bisnis iklan di layanan penelusuran dan YouTube perusahaan.

Pada akhir tahun 2022, Alphabet memiliki 190,234 karyawan. Jumlah itu turun menjadi 181.789 sampai akhir Juni 2023.

Langkah PHK sebenarnya terjadi juga pada sejumlah perusahaan teknologi lainnya sebagai upaya memangkas biaya di tengah tantangan ekonomi, termasuk Meta, Microsoft, dan T-Mobile.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com