Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waskita Karya Bakal Disuntik PMN Rp 12,5 Triliun Lewat Hutama Karya

Kompas.com - 15/09/2023, 13:09 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian BUMN mengusulkan PT Hutama Karya (Persero) menerima suntikan dana berupa penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 18,6 triliun di tahun depan. Penggunaan PMN ini sebagian diperuntukkan bagi PT Waskita Karya (Persero).

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menuturkan, suntikan PMN terbagi menjadi dua bagian.

Pertama sebesar Rp 12,5 triliun untuk membantu Waskita Karya menyelesaikan masalah keuangan dan pembangunan jalan tol. Lalu, sebanyak Rp 6,1 triliun untuk digunakan Hutama Karya mengerjakan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.

Baca juga: Waskita Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 11,2 Triliun

Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo saat ditemui setelah acara Penandatanganan Penyelesaian Transaksi Investasi antara PT Hutama Karya dengan INA di Menara Danareksa, Jakarta, Kamis (13/7/2023).KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo saat ditemui setelah acara Penandatanganan Penyelesaian Transaksi Investasi antara PT Hutama Karya dengan INA di Menara Danareksa, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

"Ini ada porsi yang nantinya untuk membantu tol yang diselesaikan oleh Waskita dan untuk penyelesaian permasalahan di Waskita," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, dikutip Jumat (15/9/2023).

"Jadi yang murni untuk Hutama Karya itu Rp 6,1 triliun, itu untuk penyelesaian beberapa ruas di tol Trans Sumatera yang kita harapkan selesai di 2024," lanjut Tiko, sapaan akrabnya.

BUMN karya lainnya yang diusulkan mendapat PMN di 2024 yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebesar Rp 6 triliun. Nilai PMN ini lebih kecil dari usulan semula yang sebesar Rp 10 triliun.

Suntikan dana itu akan digunakan untuk penguatan permodalan guna menunjang kebutuhan modal kerja proyek strategis nasional (PSN) yang dikerjakan Wijaya Karya.

Baca juga: Waskita Karya Garap Proyek Renovasi Stadion Kanjuruhan Senilai Rp 322 Miliar

"Menurut kami Rp 6 triliun cukup memadai. Nanti mungkin di 2025 akan kita akan tambahkan lagi yang Rp 4 triliunnya," tutup Tiko.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Bayar BPJS Ketenagakerjaan Pakai LinkAja

Cara Bayar BPJS Ketenagakerjaan Pakai LinkAja

Spend Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI

Spend Smart
Cara Bayar Netflix Pakai GoPay, DANA, dan OVO dengan Mudah

Cara Bayar Netflix Pakai GoPay, DANA, dan OVO dengan Mudah

Spend Smart
Cara Bayar Kartu Kredit Mandiri lewat ATM dan Aplikasi Livin'

Cara Bayar Kartu Kredit Mandiri lewat ATM dan Aplikasi Livin'

Spend Smart
Sempat Gangguan, Laman OJK Telah Normal Kembali

Sempat Gangguan, Laman OJK Telah Normal Kembali

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Mendapatkan Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Sudah Dibuka, Ini Cara Mendapatkan Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Whats New
OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

OJK: Minat Nasabah Terhadap Pembiayaan Produktif Syariah Perlu Ditingkatkan

Whats New
Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Rhenald Kasali: Literasi Digital dan Bahasa Keuangan Jadi Kunci Kuasai Uang

Whats New
Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI

Whats New
Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Goldman Sachs Sebut China Alami Peningkatan Permintaan Tembaga, Besi, dan Minyak

Whats New
Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Whats New
Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Ada Konflik di Rempang, Menteri Bahlil: Xinyi Paham Kondisi Saat Ini

Whats New
Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Meski Sudah Diresmikan, Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Belum Ditetapkan

Whats New
'Wealth Wisdom' PermataBank Edukasi Pentingnya Pemahaman Konsep Kekayaan Holistik

"Wealth Wisdom" PermataBank Edukasi Pentingnya Pemahaman Konsep Kekayaan Holistik

Whats New
RI Butuh Banyak Talenta Digital untuk Data Center, Ini Upaya yang Bisa Dilakukan

RI Butuh Banyak Talenta Digital untuk Data Center, Ini Upaya yang Bisa Dilakukan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com