Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Waran Terstruktur, Mulai dari Cara Investasi hingga Return yang Dihasilkan

Kompas.com - 18/09/2023, 20:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah satu tahun Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis instrumen investasi, waran terstruktur. Waran terstruktur merupakan instrumen investasi baru yang memiliki profil risiko tinggi sebab memiliki underlying asset saham.

Investor dapat memiliki instrumen investasi ini dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan harga saham dasar.

"Waran terstruktur itu masih baru, namun bisa memberikan keuntungan berlipat ganda, dan cocok untuk investor berisiko tinggi. Kalau dilihat, tingkat keamanannya cenderung aman, karena pergerakannya mengikuti underlying sahamnya," kata ETF Business Mirae Asset Stefanus Chandra Wijaya di Jakarta, Senin (18/9/2023).

Waran terstruktur dinilai memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang di pasar modal. Tingginya minat tersebut dibuktikan dari jumlah permintaan waran terstruktur di pasar regional yang terus mengalami peningkatan.

Baca juga: Baru Setahun, Waran Terstruktur Kini Sudah ada 103 Seri

Layaknya perdagangan saham, transaksi waran terstruktur juga merupakan salah satu alternatif investasi di pasar modal yang bisa dimanfaatkan investor untuk memperkaya portofolio investasinya. Transaksi waran juga bisa dilakukan di pasar perdana dan pasar sekunder.

"Produk ini ternyata memang diminati karena merupakan alternatif bagi trader untuk mendapatkan exposure terhadap kinerja saham dasar dengan modal yang relatif kecil," kata CEO RHB Sekuritas Thomas Nugroho.

Thomas yakin dengan antusias pasar saat ini, kedepannya produk waran terstruktur juga tidak hanya akan menjadi penghuni IDX 30, tapi juga akan masuk ke indeks lainnya seperti LQ45 hingga Kompas 100.

Head Sales and Marketing Equity Derivative RHB Sekuritas Steinly Atmanagara menjelaskan, tujuan diterbitkannya waran terstruktur adalah untuk memberikan daya ungkit bagi investor. Tapi, investor juga harus melakukan analisis yang tepat sebelum memutuskan untuk membeli waran terstruktur.

"Kalau sudah melakukan analisa saham, dan secara fundamental itu bagus, serta yakin akan melakukan leverage terhadap saham emiten, kita bisa mulai membeli waran terstruktur," kata Steinly.

Saat ini hanya ada dua perusahaan sekuritas yang menerbitkan waran terstruktur, yakni RHB Sekuritas dan Maybank. Untuk mulai masuk ke investasi waran terstruktur, investor bisa mencarinya di platform trading menggunakan kode emitan ditambah dengan kode waran terstruktur. Misal, saham Bank Central Asia Tbk (BBCA), dengan kode waran terstruktur BBCA DR.

Steinly juga mengingatkan, investor waran terstruktur tidak berhak mendapatkan bonus investasi, seperti dividen yang layaknya diperoleh investor saham. Adapun profit yang diperoleh berasal dari persentase kenaikan, dan juga jatuh tempo.

Dia bilang, penurunan harga saham yang umumnya terjadi pada saat pembagian dividen, berdampak pada tergerusnyanilai investasi waran terstruktur.

Baca juga: Kaji Ulang Aturan Transaksi Waran, Bakal Ada Auto Rejection Seperti Saham?

Lalu, apakah investasi waran terstruktur masih menguntungkan?

Steinly mengatakan, untuk mengurangi kerugian investor yang berinvestasi waran terstruktur, pihaknya melakukan corporate action, yang mana hal ini bisa menjaga penurunan imbal hasil dari waran terstruktur.

"Waran itu tidak berhak atas dividen. Kalau misalkan saham bagi dividen, saat dia bagi dividen, biasanya harga sahamnya turun. Misal dividen 8 persen, saham bisa terkoreksi 8 persen juga, karena secara teori itu dana yang akan diberikan ke publik," ujar Steinly.

"Investor saham enggak rugi, karena itu komitmen perusahaan. Tapi kalau pemilik waran rugi tidak? Rugi, makanya untuk waran tersktuktur (kami) melakukan aksi korporasi," tambah dia.

Dia juga mengatakan, saat pembagian dividen-dividen jumbo, turut mengenai penurunan harga saham. Misalkan, ketika pembagian dividen jumbo Bukit Asam atau PTBA yang sempat membuat harga sahamnya mengalami auto reject bawah (ARB) dalam dua hari.

"Kalau saat itu kita tidak lakukan aksi korporasi, investor bisa rugi," jelasnya.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengungkapkan, waran terstruktur adalah salah satu instrumen pasar modal yang bisa digunakan oleh investor untuk melakukan leveraging.

Waran terstruktur memudahkan investor untuk bisa membeli suatu underlying asset saham dengan fraksi yang lebih murah, dengan harga yang lebih kecil. Nilai yang murah tersebut karena adanya leveraging pada saham dasar.

Namun demikian, Jeffrey tidak merinci target dari transaksi waran terstruktur yang sudah di terbitkan selama setahun. Adapun nilai transaksi waran terstruktur hingga saat ini sejumlah 13,3 miliar lembar, dengan nilai Rp 1,3 triliun.

"Waran terstruktur itu merupakan instrumen pasar modal yang bisa digunakan oleh investor untuk melakukan leveraging. Saat ini, untuk target waran terstruktir, masih sedang kita susun," tegas Jeffrey.

Baca juga: RHB Sekuritas: Waran Terstruktur Jawaban bagi Investor yang Ingin Harga Saham Terjangkau

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com