Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Hal Ini Saat Nilai Portofolio Investasi Saham Anjlok

Kompas.com - 19/09/2023, 10:46 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Meskipun penurunan pasar mungkin tampak seperti situasi yang suram, hal ini juga dapat memberikan peluang bagi investor yang cerdas.

Langkah penting kedua ketika krisis terjadi adalah mengadopsi pola pikir proaktif dan mencari peluang di tengah kekacauan.

Salah satu peluangnya adalah membeli saham berkualitas dengan harga diskon. Ketika nilai pasar turun, banyak perusahaan yang memiliki fundamental kuat menjadi undervalued.

Dengan mengidentifikasi peluang-peluang ini dan menambahkannya ke portofolio, Anda berpotensi mendapatkan keuntungan dari pertumbuhannya di masa depan ketika pasar pulih.

Selain itu, pertimbangkan untuk menyeimbangkan kembali portofolio selama penurunan pasar.

Penyeimbangan kembali melibatkan penjualan beberapa aset yang berkinerja baik dan mengalokasikan kembali hasilnya ke aset yang berkinerja buruk.

3. Jangan mencoba mengatur waktu pasar

Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan investor selama penurunan pasar adalah mencoba mengatur waktu pasar.

Pengaturan waktu pasar adalah upaya memprediksi kapan pasar akan mencapai titik terendah atau puncaknya dan membuat keputusan investasi berdasarkan prediksi ini.

Strategi ini terkenal sulit, bahkan bagi para profesional berpengalaman.

Daripada mencoba mengatur waktu pasar, fokuslah pada waktu di pasar. Tetap berinvestasi dan pertahankan rencana investasi jangka panjang.

Secara historis, pasar saham selalu menunjukkan kecenderungan untuk pulih dari kemerosotan dan melanjutkan tren kenaikannya dalam jangka panjang.

Baca juga: Nasihat BEI untuk Investor Ritel Sebelum Memulai Investasi di Pasar Modal

4. Persiapkan diri menghadapi penurunan

Cara terbaik untuk memastikan seseorang mengambil langkah yang tepat ketika portofolio menurun adalah dengan mempersiapkannya terlebih dahulu dengan memiliki rencana yang komprehensif.

Profesor keuangan di Heider College of Business di Creighton University Robert Johnson mengatakan, setiap investor harus memiliki Pernyataan Kebijakan Investasi atau Investment Policy Statement (IPS) sebagai panduannya.

IPS adalah dokumen tertulis yang dengan jelas menetapkan tujuan pengembalian klien dan toleransi risiko selama jangka waktu yang relevan dengan klien tersebut. Dokumen ini juga menyertakan batasan yang berlaku seperti kebutuhan likuiditas dan kondisi perpajakan.

Menurut dia IPS yang baik sekurang-kurangnya mencakup tujuan investasi, nilai toleransi risiko, pedoman alokasi aset, pilihan sarana investasi, strategi penyeimbangan, dan cakrawala investasi.

Johnson merekomendasikan untuk membuat IPS dengan bantuan perencana atau penasihat keuangan profesional.

Demikian hal-hal yang harus dilakukan ketika nilai portofolio investasi anjlok.

Baca juga: Mengenal Waran Terstruktur, Mulai dari Cara Investasi hingga Return yang Dihasilkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com