Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Jadi Maskapai Tersibuk di Asia Tenggara

Kompas.com - 21/09/2023, 11:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lion Air menjadi maskapai tersibuk di Asia Tenggara lantaran memiliki jumlah penumpang terbanyak dibanding 9 maskapai lainnya.

Menghimpun data Official Airline Guide (OAG), maskapai asal Indonesia ini tercatat memiliki volume penumpang terbanyak, yakni 2,97 juta kursi yang terisi per September 2023.

Volume penumpang Lion Air yang hampir 3 juta orang ini tidak banyak berubah dibandingkan bulan sebelumnya ketika jumlah penumpang Lion Air genap 3 juta orang.

Hal ini membuat maskapai dengan kode JT ini mampu mempertahankan posisi pertama maskapai tersibuk di Asia Tenggara berdasarkan jumlah keterisian kursi.

Baca juga: Sampaikan Permohonan Maaf, Lion Air Beberkan Alasan Penerbangan Sering Delay

Anak usaha Lion Air, Batik Air, juga menempati posisi keenam dengan jumlah penumpang 1,77 juta per September 2023.

Di dalam daftar yang sama juga ada maskapai dari Garuda Indonesia Grup, Citilink, menempati posisi terakhir dengan jumlah 1,27 pernumpang.

Adapun secara keseluruhan total penumpang pesawat di Asia Tenggara per September 2023 sebanyak 34,9 juta kursi. Ini 17 persen lebih rendah dari kapasitas pada September 2019, namun naik 15 persen dibandingkan September 2022.

Pada bulan ini, kapasitas di Asia Tenggara didominasi oleh penumpang domestik, mencakup 59 persen dari seluruh kursi. Sedangkan kapasitas internasional mencakup 41 persen kursi yang tersisa.

Baca juga: Pesawat Lion Air Gagal Mendarat di Kendari gara-gara Cuaca Buruk, Sempat Hilang dari Radar 10 Menit

Berikut daftar lengkap 10 maskapai tersibuk di Asia Tenggara berdasarkan jumlah keterisian kursi, berdasarkan Official Airline Guide September 2023:

  1. Lion Air dengan jumlah keterisian 2.971.704 kursi.
  2. AirAsia dengan jumlah keterisian 2.316.540 kursi.
  3. Vietnam Airlines dengan jumlah keterisian 2.078.401 kursi.
  4. Vietjet dengan jumlah keterisian 2.004.290 kursi.
  5. Batik Air dengan jumlah keterisian 1.779.936 kursi.
  6. Cebu Pacific Air dengan jumlah keterisian 1.549.303 kursi.
  7. Thai AirAsia dengan jumlah keterisian 1.494.746 kursi.
  8. Singapore Airlines dengan jumlah keterisian 1.449.454 kursi.
  9. Philippine Airlines dengan jumlah keterisian 1.334.804 kursi.
  10. Citilink dengan jumlah keterisian 1.277.640 kursi.

Baca juga: Penerbangan Lion Air Sering Terlambat, YLKI: Masa Tarif Sudah Tinggi tapi Masih Sering Delay

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com