Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Grup Amankan Pasokan Gas dari 5 Perusahaan Migas

Kompas.com - 21/09/2023, 21:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak usahanya meneken kontrak perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan beberapa perusahaan migas. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan pasokan gas dalam produksi pupuk.

Kerja sama dilakukan antara PT Pusri Palembang (PSP), PT Pupuk Kaltim (PKT), dan PT Petrokimia Gresik dengan PT Medco E&P Indonesia, PT Medco E&P Lematang, PT Pertamina EP Cepu, Genting Oil Kasuri Pte. Ltd, dan Husky CNOOC Madura Ltd.

Penandatanganan kontrak perjanjian jual beli gas ini dilakukan dalam acara International Convention Indonesia Upstream Oil & Gas 2023 (IOG) di Bali, Rabu (20/9/2023).

Baca juga: Kembangkan Hidrogen Hijau, Pupuk Indonesia dan PLN Gandeng Perusahaan Jerman

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, pemenuhan pasokan gas bagi industri pupuk merupakan komitmen bersama dalam mendukung program prioritas pemerintah seperti ketahanan pangan nasional hingga proyek strategis nasional (PSN).

"Penandatanganan perjanjian jual beli gas yang dilakukan oleh anak perusahaan Pupuk Indonesia ini akan berdampak positif bagi industri pupuk nasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/9/2023).

Ia menjelaskan, penandatanganan PJBG ini sekaligus untuk mendukung keberlangsungan dan peningkatan kapasitas produksi pupuk di masa depan. Lantaran, salah satu komitmen dalam perjanjian ini adalah memasok kebutuhan gas kawasan industri pupuk di Fakfak, Papua Barat yang berstatus sebagai PSN.

Baca juga: Alasan Erick Thohir Angkat Rahmad Pribadi Jadi Dirut Pupuk Indonesia

 


Menurut Rahmad, perjanjian pengadaan pasokan gas ini mendukung program hilirisasi yang menjadi fokus Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal ini seiring dengan Pupuk Indonesia yang ingin menjadi pemain industri petrokimia nasional. Pupuk Indonesia akan melakukan diversifikasi industri dengan mengembangkan ammonia, soda ash, hingga metanol.

"Oleh karena itu, hilirisasi industri ini akan menekan impor sejumlah produk kimia, membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan iklim investasi, sehingga akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Rahmad.

Baca juga: Erick Thohir Angkat Rahmad Pribadi Jadi Dirut Pupuk Indonesia

Sebagai informasi, PT Pupuk Kaltim melakukan penandatanganan jual beli gas dengan Genting Oil Kasuri Pte. Ltd untuk volume gas sebesar 102 MMSCFD. Aliran gas baru akan dimulai pada kuartal IV tahun 2027.

Perjanjian ini bertujuan untuk memastikan keberhasilan proyek pabrik amoniak urea kawasan industri pupuk di Fakfak, Papua Barat.

Lalu PT Pupuk Sriwidjaja Palembang melakukan kerja sama jual beli gas dengan Medco E&P Indonesia dan Medco E&P Lematang dengan volume harian sekitar 5-18 BBTUD yang akan dimulai pada tahun 2023.

Serta PT Petrokimia Gresik melakukan kerja sama jual beli gas dengan dua perusahaan sekaligus, yaitu Pertamina EP Cepu dengan volume gas sebesar 15 MMSCFD.

Kemudian dengan Husky CNOOC Madura Ltd, di mana sebagai bentuk pengamanan pasokan gas jangka Panjang apabila sumur-sumur gas eksisting telah mengalami deklinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com