Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anggito Abimanyu
Dosen UGM

Dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ketua Departemen Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM. Ketua Bidang Organisasi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

Inflasi Pangan Mengancam?

Kompas.com - 25/09/2023, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PER akhir September 2023, harga beras medium Indonesia naik Rp 130 ke Rp 12.980 per kg, dan beras premium naik Rp 200 ke Rp 14.580 per kg.

Harga rata-rata beras telah meningkat sebesar 15 persen pada tahun ini, menjadi Rp 13.800 per kg. Angka ini merupakan rekor tertinggi kenaikan harga beras dalam beberapa tahun terakhir.

Beberapa areal tanaman padi di Jawa hampir tidak menerima hujan sejak bulan April, dan harus bergantung pada saluran irigasi yang hampir kering. Produksi diperkirakan turun sekitar sepertiga dari tahun lalu.

Kekeringan yang disebabkan pola cuaca ekstrem El Nino diperkirakan mencapai puncaknya pada Oktober. Kecendrungan ini memicu kekhawatiran bahwa harga pangan dapat mencapai titik tertinggi.

Beras merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia, dikonsumsi oleh sekitar 270 juta jiwa. Pergerakan harga beras merupakan hal signifikan dan strategis.

Kenaikan harga juga mengancam keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan inflasi. Jika situasi tidak membaik, maka harga beras bisa mencapai titik tertinggi dalam beberapa tahun ke depan, yaitu Rp 15.000 per kg.

Badan Pangan Nasional memperkirakan gejala El Nino dapat mengurangi produksi beras antara 5-7 persen tahun ini, dari sekitar 31 juta ton tahun lalu.

Kekurangan tersebut harus ditutupi dengan melakukan impor dari kuota yang ada dan upaya lainnya.

El Nino terakhir yang terjadi di Indonesia pada 2019, menurunkan produksi beras sekitar 7 persen. Namun harga dalam negeri tetap stabil karena Bulog memiliki pasokan cukup untuk melakukan intervensi pasar setelah melakukan impor dalam jumlah besar pada tahun sebelumnya.

Cuaca panas di wilayah-wilayah berkembang utama di Asia mengancam panen, menaikkan harga beras hingga seperlimanya.

Negara-negara yang dipimpin oleh eksportir utama India membatasi pengiriman untuk mengendalikan inflasi dan menjamin ketahanan pangan bagi masyarakat mereka.

Pengaruh inflasi

Beras dan pangan merupakan komponen terbesar dari basket inflasi di Indonesia. Jika harga beras naik, maka pengaruhnya cukup besar dan langsung ke angka inflasi total.

Inflasi beras tahunan mencapai 13,76 persen pada Agustus 2023, tertinggi sejak Juni 2012, meskipun kenaikan indeks harga konsumen sebesar 3,27 persen berada dalam target bank Indonesia.

Inflasi tahunan Indonesia meningkat tipis pada Agustus, tetap berada dalam kisaran target bank sentral, meskipun harga beras meningkat pada laju tercepat dalam lebih dari satu dekade.

Indeks Harga Konsumen naik 3,27 persen pada Agustus, di bawah ekspektasi analis sebesar 3,33 persen. Angka tersebut berada dalam kisaran sasaran inflasi Bank Indonesia 2023 sebesar 2 persen hingga 4 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com