JAKARTA, KOMPAS.com - Utang pemerintah per Agustus 2023 kembali meningkat. Kenaikan ini diikuti dengan meningkatnya rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB).
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam dokumen APBN KiTa edisi September 2023, melaporkan, posisi utang pemerintah sampai dengan akhir Agustus sebesar Rp 7.870,35 triliun.
Jika dibandingkan bulan sebelumnya, nilai utang pemerintah naik sekitar Rp 15,05 triliun. Tercatat nilai utang pemerintah pada akhir Juli sebesar Rp 7.855,3 triliun.
Dengan nilai utang tersebut, rasio utang pemerintah terhadap PDB mencapai 37,84 persen. Angka rasio itu lebih rendah dibanding posisi bulan Juni sebesar 37,78 persen.
Baca juga: Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu
Kemenkeu menilai, posisi utang pemerintah masih terjaga, terefleksikan dari rasio utang terhadap PDB yang masih berada di bawah batas aman, yakni sebesar 60 persen.
"Pemerintah melakukan pengelolaan utang secara baik dengan risiko yang terkendali," tulis dokumen APBN KiTa, dikutip Senin (25/9/2023).
"Antara lain melalui komposisi yang optimal, baik terkait mata uang, suku bunga, maupun jatuh tempo," tulis dokumen tersebut.
Baca juga: Bayar Utang Pemerintah, Cadangan Devisa RI Turun Tipis
Jika dilihat berdasarkan komposisinya, utang pemerintah didominasi dengan SBN. Tercatat nilai SBN yang telah diterbitkan mencapai Rp 6.995,18 triliun, atau setara 88,88 persen total utang pemerintah.
Sementara itu, nilai utang pemerintah yang berasal dari pinjaman sebesar Rp 875,17 triliun. Nilai tersebut terdiri dari pinjaman luar negeri sebesar Rp 850,05 triliun dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp 25,11 triliun.
"Pemerintah senantiasa melakukan pengelolaan utang secara hati-hati dengan risiko yang terkendali melalui komposisi yang optimal, baik terkait mata uang, suku bunga, maupun jatuh tempo," tulis Kemenkeu.
Baca juga: Beban Bunga Utang Pemerintah Meningkat pada 2024, tetapi Rasio terhadap PDB Turun
Adapun realisasi pembiayaan utang pada tahun anggaran 2023 sebesar Rp 198 triliun. Nilai ini baru setara 28,4 persen dari target yang ditetapkan pemerintah dalam APBN 2023 yakni sebesar Rp 198 triliun.
Selain itu, realisasi pembiayaan juga lebih rendah dibandingkan dengan posisi Agustus tahun lalu. Tercatat realisasi pembiayaan pemerintah turun 40,4 persen dari Agustus 2022 sebesar Rp 332 triliun.
Jika dilihat berdasarkan komposisinya, realisasi pembiayaan utang pemerintah terdiri dari penerbitan SBN sebesar Rp 183 triliun dan pinjaman sebesar Rp 15,01 triliun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.