Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tiket Kereta Cepat Diusulkan Rp 250.000-Rp 300.000 "Worth It" Enggak? Begini Tanggapan Masyarakat

Kompas.com - 26/09/2023, 13:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung belum diputuskan hingga kini. Namun PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah mengusulkan tarif sebesar Rp 250.000-350.000 kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Lalu apakah usulan tarif ini dinilai sepadan (worth it) oleh masyarakat? Khususnya bagi masyarakat yang sudah menjajal kereta cepat Jakarta-Bandung saat uji coba gratis.

Salah seorang peserta uji coba kereta cepat Jakarta-Bandung, Fickri Haikal (41) menilai jika harga tiket kereta cepat di angka Rp 250.000 masih sepadan dan bisa dipertimbangkan untuk dipilih karena besarannya hanya beda tipis dengan biaya jika naik mobil pribadi dari Jakarta ke Bandung.

Baca juga: Warga: War Tiket Uji Coba Kereta Cepat Tak Sesulit Berburu Tiket K-Pop

Pasalnya, dia harus serta membawa istri dan kedua anaknya jika ingin berjalan-jalan ke Bandung sehingga biaya yang dikeluarkan untuk beli tiket kereta cepat tentu menjadi lebih berat.

Sementara jika naik mobil pribadi dia hanya mengeluarkan sekitar Rp 100.000 untuk biaya tol, Rp 150.000 untuk isi bensin, dan sisanya Rp 50.000 untuk keperluan lain sehingga dengan Rp 300.000 dia bisa membawa seluruh anggota keluarga ke Bandung. Namun itu untuk biaya sekali jalan.

"(Tarif kereta cepat Rp 250.000) masih worth it sih, kalau untuk sampai Rp 300.000 lebih mungkin agak berat ya. Kalau untuk bisnis mungkin enggak apa-apa 1 orang, tapi kan kalau untuk kaya gini (sama keluarga) jadi banyak," jelasnya saat ditemui di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (26/9/2023).

"Kalau mobil mungkin kalau bawa orang banyak itu mungkin lebih hemat. Tapi kalau untuk misalkan cuma berdua, itu lebih hemat kan lebih cepet gitu," tegasnya.

Baca juga: Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dipastikan Tak Disubsidi

Senada dengan itu, peserta uji coba lainnya yang bernama Faisal juga menilai harga tiket kereta cepat Rp 250.000 masih masuk akal, jika dibandingkan dengan harga tiket KA Argo Parahyangan yang dibanderol Rp 150.000 untuk kelas ekonomi dan Rp 200.000 untuk kelas bisnis.

"Kalau dibandingkan sama Argo Parahyangan itu, saya biasanya naik ekonomi premium itu sekarang sekitar Rp 150.000. Kalay (harga tiket kereta cepat) diusulkan Rp 250.000 harusnya sih masih reasonable sih kalau menurut saya," ucap Faisal pada kesempatan yang sama.

Terlebih waktu tempuh Bandung ke Jakarta dengan kereta cepat lebih singkat yaitu hanya sekitar 45 menit, sedangkan waktu tempuh Argo Parahyangan bisa sampai 3 jam.

"Kalau dari waktu tempuh Argo Parahyangan itu sekitar 3 jam kalau enggak salah. Kalau ini (kereta cepat) lebih cepat saja sih," kata dia.

Baca juga: Stasiun Kereta Cepat Dikritik Jauh dari Pusat Kota, di Negara Lain Bagaimana?

Harga Tiket Kereta Cepat Rp 300.000 Masih Worth It, tapi...

Dua peserta uji coba lainnya, Mia dan Rizal mengungkapkan harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung masih sepadan jika ditetapkan sebesar Rp 250.000.

Pasalnya, waktu tempuh kereta cepat sangat singkat dibandingkan naik mobil atau KA Argo Parahyangan, yaitu hanya sekitar 45 menit saja dari Tegalluar ke Halim. Sementara jika naik mobil membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam dan naik KA Argo Parahyangan sekitar 2-3 jam.

"Sebenarnya worth it aja meskipun mungkin kalau dibandingin Argo Parahyangan kan berapa Rp 150.000-250.000 ya. Cuman kalau dari kita lihat waktu tempuh cukup oke sih," ucap Rizal.

"(Kereta cepat) ini kan motong waktu banyak kan. Jadi enggak perlu kayak ke Jakarta harus nginep dulu satu hari. Karena biasanya kayak gitu kan nginep dulu baru besoknya pulang gitu. Kayaknya kalau misalkan ini sudah berjalan atau sudah beroperasi kan bisa langsung pulang-pergi gitu Jakarta Bandung," jelas Mia menambahkan.

Baca juga: Jembatan Cibiru Hilir Beroperasi, Akses Kareta Cepat Kota Bandung ke Stasiun Tegalluar Cuma 15 Menit

Bahkan menurut Rizal, harga tiket kereta cepat dari Rp 250.000-350.000 pun masih sepadan mengingat fasilitas yang diberikan kereta cepat sangat baik.

Dia menjelaskan beberapa fasilitas kereta cepat yang berkesan selama uji coba, seperti pengaturan kursi yang luas, jenis kursi, interior kereta, meja makan, stop kontak, desain kamar mandi, kebersihan, hingga pelayanan dari para petugas cukup memuaskan dan sesuai dengan tarif Rp 250.000-350.000.

"Kalau secara di keretanya, interior, Kursi, service yang diberikan Rp 250.000 itu murah sih, normal sih, normal-normal aja harga segitu. Harga Rp 300.000 juga masih masih oke sih sampai Rp 350.000," ungkapnya.

Baca juga: Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp 300.000, Erick Thohir: Tunggu Kebijakan Menhub

Namun dengan catatan jalan akses menuju Stasiun Tegalluar yang saat ini masih kurang dapat diperbaiki lagi ke depannya.

Pasalnya, saat dia menuju Stasiun Tegalluar untuk ikut uji coba, dia melewati jalan kecil dari Jalan Soekarno-Hatta.

"Bukan enggak ada angkot sih tapi lebih ke jalan utamanya. Jadi dari Jalan Utama Soekarno Hatta ke Tegalluar kan masih masuk ke dalam jalan yang lebih kecil lagi, jalannya kecil gitu, jadi kayak enggak terlihat seperti jalan utama. Terus juga kalau masuk dari Gedebage juga justru bakal padat banget ramai, macet gitu kan. Apalagi dari Soekarno Hatta kan kita harus nyebrang tol juga kan naik flyover itu," terangnya.

"Jadi selama akses buat ke Tegalluarnya itu diperbaikin, misalnya akses dari kota Bandungnya dari Soekarno Hatta itu diperlebar atau dibikinin flyover baru lagi, itu mungkin cukup oke sih (dengan harga tiket Rp 250.000-300.000)," sambungnya.

Baca juga: Uji Coba Kereta Cepat, DAMRI Buka Rute Stasiun Tegalluar - Gedebage

Rizal dan Mia lebih cenderung memilih naik kereta cepat dari Stasiun Tegalluar lantaran dari tempat tinggalnya lebih dekat stasiun ini ketimbang Stasiun Padalarang yang membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam naik kendaraan pribadi.

"Sebenarnya posisi rumah kita tuh di tengah-tengah kota Bandung banget gitu. Jadi kayak ke Padalarang juga lumayan gitu, ke Tegalluar juga lumayan. Tapi kalau misalkan aksesnya lebih enak tuh sebenarnya lebih enak ke Tegalluar sih," ucap Mia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com