Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Cibiru Hilir Beroperasi, Akses Kareta Cepat Kota Bandung ke Stasiun Tegalluar Cuma 15 Menit

Kompas.com - 11/08/2023, 05:19 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan Cibiru Hilir yang berada di Cileunyi, Kabupaten Bandung mulai beroperasi, Kamis (10/8/2023). Jembatan ini membuat akses masyarakat menuju Stasiun Kereta Api Cepat Tegalluar menjadi lebih mudah dan singkat.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, Jembatan Cibiru Hilir akan menggantikan Jembatan Cibiru eksisting yang berada tepat di sisi kanan jembatan baru.

"Alhamdulillah pembangunan Jembatan Cibiru Hilir ini sudah rampung. Saat ini jembatan Cibiru Hilir sudah bisa digunakan masyarakat dan nantinya akan mempermudah masyarakat untuk mengakses Stasiun KA Cepat Tegalluar," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dipatok Rp 250.000

Dengan jembatan ini, misalnya perjalanan dari Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung menuju Stasiun KA Cepat Tegalluar hanya memakan waktu sekitar 15 menit dengan melalui wilayah Summarecon, GBLA, dan melewati Jembatan Cibiru Hilir.

Jika melalui tol dari arah Bandung, masyarakat bisa melalui exit KM 149 tol Purbaleunyi yang akan segera dibuka, kemudian melintasi wilayah Summarecon, GBLA, dan melewati Jembatan Cibiru Hilir dengan waktu tempuh sekitar 10 menit.

Dengan adanya Jembatan Cibiru Hilir ini pula, Stasiun KA Cepat Tegalluar juga akan terhubung dengan Stasiun Cimekar sekitar 15 menit dan 20 menit ke Stasiun Gedebage.

"Tidak hanya bermanfaat bagi penumpang KA Cepat, jembatan baru ini diharapkan juga bisa bermanfaat dan memberikan dampak baik bagi aktivitas masyarakat di sekitar trase," kata Dwiyana.

Pembangunan Jembatan Cibiru Hilir sendiri sudah berlangsung sejak November 2020 hingga April 2021untuk tahap 1 pembangunan struktur bawah, serta Maret hingga Agustus 2023 untuk tahap 2 pembangunan struktur atas. Jembatan ini memiliki panjang 734 meter dengan lebar 9 meter, termasuk jalur pejalan kaki selebar 1 meter di setiap sisinya.

Hal itu membuat Jembatan Cibiru Hilir lebih lebar dari jembatan sebelumnya yang hanya memiliki lebar 4 meter. Dengan demikian jembatan baru ini mampu mengakomodir pergerakan untuk 2 kendaraan roda 4 sekaligus.

Dwiyana menambahkan, KCIC akan terus memperbanyak akses dan layanan menuju stasiun KA Cepat agar mempermudah jangkauan masyarakat. Ia bilang, aksesibilitas menjadi salah satu komponen penting dalam memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi calon penumpang.

Maka nantinya, selain dari Jembatan Cibiru Hilir, Stasiun Tegalluar juga bisa diakses melalui exit tol KM 151A dan Drop Zone Tol KM 151B yang saat ini sedang dipersiapkan.

Selain aksesibilitas yang beragam, Stasiun KA Cepat akan terintegrasi dengan moda transportasi lain.

Untuk penyediaan intermoda di Stasiun Tegalluar, akan disediakan shuttle bus menuju Stasiun Cimekar, Commuter Line Bandung Raya dan Commuter Line Garut via Stasiun Cimekar, BRT Trans Metro Pasundan, Damri, serta taksi konvensional dan online.

Tidak hanya itu, KCIC juga berkolaborasi dengan asosiasi hotel Bandung, Damri dan pihak Summarecon untuk menghubungkan stasiun Tegalluar dengan pusat-pusat komunitas, misalnya mal, perumahan, dan hotel.

Pada Mall Summarecon, akan disediakan 4 bus sebagai shuttle yang akan melayani masyarakat menuju stasiun Tegalluar. Dengan begitu, masyarakat cukup datang atau memarkirkan kendaraan di Mall Sumarecon dan berangkat menuju stasiun Tegalluar ataupun sebaliknya.

Penyediaan intermoda ini dilakukan sebagai faktor pendukung masyarakat agar bisa dengan mudah menggunakan KA Cepat.

Baca juga: Awal September, Masyarakat Bisa Jajal Naik Kereta Cepat secara Gratis

Pembangunan akses dan Intermoda ini merupakan hasil kolaborasi dari pemerintah daerah DKI Jakarta dan Jawa Barat, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, dan seluruh stakeholder terkait lainnya.

"Kami berkomitmen untuk selalu memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk masyarakat yang hendak menggunakan KA Cepat. Komunikasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak terus kami lakukan agar kemudahan aksesibilitas dan integrasi antarmoda di semua stasiun bisa terwujud," papar Dwiyana.

Adapun hinhga akhir Juli 2023, pembangunan prasarana KA Cepat telah mencapai 95,57 persen. Saat ini proses testing dan commisioning atau uji coba dengan kecepatan mencapai 350 kilometer (km) per jam terus dilakukan.

Baca juga: Kemenhub Ungkap Alasan Operasional Terbatas Kereta Cepat Jakarta-Bandung Molor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com