"Rupiah berpotensi menguat ke arah support Rp 15.450 per dollar AS dengan potensi resisten di sekitar Rp 15.520 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Baca juga: IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Merah
Pergerakan rupiah hari ini juga dibayangi oleh data Indeks harga PDB AS kuartal II-2023 menunjukkan pertumbuhan hanya 1,7 persen dibandingkan data sebelumnya 4,1 persen. Hal ini memberikan indikasi penurunan inflasi di AS.
Selain itu data penjualan rumah tertunda bulan Agustus juga mengalami penurunan sebesar 7,1 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami kenaikan 0,5 persen.
Di sisi lain, ekspektasi pasar soal kebijakan suku bunga tinggi AS yang akan bertahan lebih lama masih membayangi pergerakan harga di pasar keuangan. Dollar masih berpeluang menguat lagi.
"Malam ini rilis data indeks harga PCE (Belanja Konsumsi Personal) AS bulan Agustus bisa mengonfirmasi ekspektasi tersebut. Penurunan indeks bisa menurunkan ekspektasi sehingga dollar melemah dan sebaliknya,” tegas dia.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.