JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meyakini minat masyarakat untuk naik LRT Jabodebek akan tetap tinggi usai diskon tarif flat berakhir. Adapun tarif flat Rp 5.000 akan berakhir pada 30 Oktober 2023.
"Enggak lah (penumpang tidak turun). Itu kalau saya datang ke Cibubur, Bekasi, orang-orang itu senang sekali sama LRT," ujarnya saat ditemui di Sopo Del Tower, Jakarta, Kamis (28/9/2023).
Menurutnya, LRT Jabodebek memberikan layanan yang nyaman dan cepat sehingga akan tetap diminati. Apalagi, memangkas waktu tempuh lintas Bekasi hingga Dukuh Atas maupun Cibubur hingga Dukuh Atas menjadi tak sampai 1 jam.
Baca juga: Jawab Pengkritik Kereta Cepat, Menhub: Begitu Pakai, Baru Mereka Senang
Waktu tempuh itu jauh lebih singkat jika dibandingkan dengan lama perjalanan dari Cibubur menuju Jakarta Pusat melalui jalur darat atau jalan tol yang membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
"Karena itu (LRT Jabodebek) memangkas waktu lebih dari 1 jam," kata Budi Karya.
Baca juga: Proyek LRT Bali Ditargetkan Mulai 2024, Korsel hingga Jepang Minat Jadi Investor
Untuk diketahui, tarif flat LRT Jabodebek Rp 5.000 hanya berlaku hingga 30 September 2023. Tarif ini untuk memperkenalan layanan LRT kepada masyarakat sekaligus mendorong minat warga beralih menggunakan angkutan massal ketimbang kendaraan pribadi.
Setelahnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai operator LRT Jabodebek akan memberlakukan tarif promo kedua yakni sebesar Rp 20.000 yang berlaku mulai 1 Oktober 2023 hingga 29 Februari 2024.
Untuk perjalanan jarak dekat, diberlakukan tarif sebesar Rp 5.000 pada kilometer pertama dan Rp 700 pada setiap kilometer berikutnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.