KEDAULATAN pangan pada prinsipnya adalah suatu konsep untuk memenuhi kebutuhan pangan yang bergizi, berbasis potensi lokal, sesuai secara budaya dan kondisi lingkungan serta dikelola secara bijaksana dengan memperhatikan keberlanjutan yang lestari.
Kedaulatan pangan dapat terwujud salah satunya dengan peningkatan produksi pertanian tanaman pangan.
Peningkatan produksi dapat didorong dengan pendekatan pengembangan pertanian yang tepat, efektif, dan efisien, melalui pendekatan pertanian presisi (Precision farming).
Pertanian presisi merupakan pengembangan pertanian dengan dukungan data dan teknologi untuk pengelolaan lahan dan peningkatan produktivitas.
Pertanian presisi untuk mendukung kedaulatan pangan perlu diawali dengan penyediaan data spasial akurat, meliputi data topografi, kontur, drainase, karakteristik tanah, dan unsur lain dari lahan.
Teknologi penginderaan jarak jauh sebagai bagian dari informasi geospasial dapat digunakan untuk memantau pertumbuhan, kondisi, dan kesehatan tanaman dari waktu ke waktu beserta perhitungan pendekatan produktivitasnya.
Pemantauan ini membantu mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian lebih atau penanganan masalah seperti hama dan penyakit dengan lebih efektif dan efisien dari segi pembiayaan dan waktu.
Citra satelit dan foto udara dari drone dan wahana lain juga dapat memberikan gambaran visual tentang pertumbuhan tanaman dan kondisi lahan di suatu wilayah.
Misalnya, melalui analisis spektral, citra satelit dapat membantu mengidentifikasi tanaman yang mengalami stres atau defisiensi nutrisi.
Pemanfaatan IoT dan teknologi sensor sangat diperlukan dalam pertanian presisi. Penggunaan sensor tanah, sensor kelembaban, sensor temperatur, dan sensor cuaca, yang diintegrasikan dengan sistem koordinat dan teknologi informasi geospasial memungkinkan petani untuk memperoleh data secara real-time tentang kondisi lahan dan tanaman pada suatu lokasi tertentu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.