JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Food Station Pamrihadi Wiryaryo mengeklaim, harga beras di tingkat distributor berhasil turun 11 persen pasca-operasi pasar dilakukan.
Pamrihadi menjelaskan, operasi pasar dengan beras SPHP Bulog dimulai pada 12-13 September 2023 dengan stok masih di 25.000 ton. Namun, setelah dilakukan operasi pasar, pada 14 September 2023, harga beras terpantau masih berada di angka Rp 12.600 per kilogram.
Seiring dengan meningkatnya stok beras SPHP dari Bulog, hingga saat ini pasokan beras di PIBC sudah ada sebanyak 31.000 ton, membuat harga beras ikut mengalami penurunan hingga 11 persen.
"Saat ini sudah di 31.000 ton, seiring dengan penambahan stok itu harga beras menurun 11 persen, dari Rp 12.600 per kilogram menjadi Rp 11.185 per kilogram di hari ini," ujar Pamrihadi saat ditemui awak media di kawasan PIBC, Rabu (4/10/2023).
Baca juga: Harga Beras Naik, Mendagri Minta Masyarakat Beralih ke Ubi hingga Sukun
Selain memantau pergerakan pasokan dan harga beras di PIBC, pihaknya juga tengah fokus melakukan penyaluran sampai ke downline atau pengecer, dengan harapan semua pengecer atau masyarakat akan mendapatkan harga beras yang murah.
"Target kita adalah di Pasar Induk Beras Cipinang itu kembali normal di harga Rp 10.900 seperti kita ketahui harga di PIBC untuk SPHP dijual Rp 10.385 (per kg), jadi di bawah harga HET," ujarnya.
"Harapannya adalah harga kembali normal, terus kemudian juga masyarakat bisa mendapatkan beras-beras dengan harga terjangkau," sambung dia.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, harga beras akan turun secara bertahap, yang mana saat ini harga beras di PIBC sudah mengalami penurunan sebesar 11 persen.
Baca juga: Harga Beras Sudah Naik sejak di Penggilingan
"Tadi baru dijelasin, beras sudah turun 11 persen. Kan bertahap ya bertahap. Disampaikan bahwa dulu stoknya itu cuman 21.000-an. Presiden mendorong sampai ke 35.000, sekarang dengan dengan stok 31.000 sudah turun 11 persen," kata Erick.
Erick mengatakan, pihaknya dalam hal ini adalah Bulog, bersama Bapanas akan terus melalukan intervensi harga beras.
"Memang terus kita intervensi, tapi yang tadi disampaikan bahwa stok beras sudah ada 1,7 juta ton di Bulog, akhir November ada 2 juta ton. Tetapi ini tidak bisa kita kerja sendiri-sendiri, masyarakat, pedagang, pemerintah harus semua pro rakyat. Supaya apa? harganya baik, semua masing-masing bersinergi, pemerintah menggelontorkan," jelas Erick.
Baca juga: Kenaikan Harga Beras Capai Level Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.