Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Food Station Klaim Harga Beras di Tingkat Distributor Turun 11 Persen Pasca-operasi Pasar

Kompas.com - 04/10/2023, 14:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Food Station Pamrihadi Wiryaryo mengeklaim, harga beras di tingkat distributor berhasil turun 11 persen pasca-operasi pasar dilakukan.

Pamrihadi menjelaskan, operasi pasar dengan beras SPHP Bulog dimulai pada 12-13 September 2023 dengan stok masih di 25.000 ton. Namun, setelah dilakukan operasi pasar, pada 14 September 2023, harga beras terpantau masih berada di angka Rp 12.600 per kilogram.

Seiring dengan meningkatnya stok beras SPHP dari Bulog, hingga saat ini pasokan beras di PIBC sudah ada sebanyak 31.000 ton, membuat harga beras ikut mengalami penurunan hingga 11 persen.

"Saat ini sudah di 31.000 ton, seiring dengan penambahan stok itu harga beras menurun 11 persen, dari Rp 12.600 per kilogram menjadi Rp 11.185 per kilogram di hari ini," ujar Pamrihadi saat ditemui awak media di kawasan PIBC, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Harga Beras Naik, Mendagri Minta Masyarakat Beralih ke Ubi hingga Sukun

Selain memantau pergerakan pasokan dan harga beras di PIBC, pihaknya juga tengah fokus melakukan penyaluran sampai ke downline atau pengecer, dengan harapan semua pengecer atau masyarakat akan mendapatkan harga beras yang murah.

"Target kita adalah di Pasar Induk Beras Cipinang itu kembali normal di harga Rp 10.900 seperti kita ketahui harga di PIBC untuk SPHP dijual Rp 10.385 (per kg), jadi di bawah harga HET," ujarnya.

"Harapannya adalah harga kembali normal, terus kemudian juga masyarakat bisa mendapatkan beras-beras dengan harga terjangkau," sambung dia.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, harga beras akan turun secara bertahap, yang mana saat ini harga beras di PIBC sudah mengalami penurunan sebesar 11 persen.

Baca juga: Harga Beras Sudah Naik sejak di Penggilingan

"Tadi baru dijelasin, beras sudah turun 11 persen. Kan bertahap ya bertahap. Disampaikan bahwa dulu stoknya itu cuman 21.000-an. Presiden mendorong sampai ke 35.000, sekarang dengan dengan stok 31.000 sudah turun 11 persen," kata Erick.

Erick mengatakan, pihaknya dalam hal ini adalah Bulog, bersama Bapanas akan terus melalukan intervensi harga beras.

"Memang terus kita intervensi, tapi yang tadi disampaikan bahwa stok beras sudah ada 1,7 juta ton di Bulog, akhir November ada 2 juta ton. Tetapi ini tidak bisa kita kerja sendiri-sendiri, masyarakat, pedagang, pemerintah harus semua pro rakyat. Supaya apa? harganya baik, semua masing-masing bersinergi, pemerintah menggelontorkan," jelas Erick.

Baca juga: Kenaikan Harga Beras Capai Level Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Cara Refund Tiket Kereta Api via Aplikasi dan Loket Stasiun

Cara Refund Tiket Kereta Api via Aplikasi dan Loket Stasiun

Spend Smart
Sinar Mas Multifinance Hadirkan Aplikasi Pengajuan Kredit Mobil

Sinar Mas Multifinance Hadirkan Aplikasi Pengajuan Kredit Mobil

Spend Smart
Ada Pasal Tembakau di RPP Kesehatan, Ini Dampaknya Menurut Asosiasi Pabrik Rokok

Ada Pasal Tembakau di RPP Kesehatan, Ini Dampaknya Menurut Asosiasi Pabrik Rokok

Whats New
'Startup' Diprediksi Masih Akan Kesulitan Pendanaan Tahun Depan

"Startup" Diprediksi Masih Akan Kesulitan Pendanaan Tahun Depan

Whats New
Lindungi Pekebun Swadaya, Kementan Sempurnakan Regulasi Penetapan Harga TBS Sawit

Lindungi Pekebun Swadaya, Kementan Sempurnakan Regulasi Penetapan Harga TBS Sawit

Whats New
Pasar Kripto Positif, Volume Perdagangan di Aplikasi Pintu Meningkat

Pasar Kripto Positif, Volume Perdagangan di Aplikasi Pintu Meningkat

Whats New
Cara Tarik Tunai Kartu Debit BCA di ATM Luar Negeri

Cara Tarik Tunai Kartu Debit BCA di ATM Luar Negeri

Work Smart
Mengurai Pandangan Capres-Cawapres Soal Ibu Kota Nusantara

Mengurai Pandangan Capres-Cawapres Soal Ibu Kota Nusantara

Whats New
Cara Bayar Paspor Melalui ATM BCA

Cara Bayar Paspor Melalui ATM BCA

Whats New
Ditjen Pajak Bisa 'Intip' Rekening Nasabah di Atas Rp 1 Miliar, Ini Tujuannya

Ditjen Pajak Bisa "Intip" Rekening Nasabah di Atas Rp 1 Miliar, Ini Tujuannya

Whats New
Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Global

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Global

Whats New
Lewat Ekonomi Digital, Menko Airlangga Ajak Mahasiswa PKN STAN Jaga Ketahanan Perekonomian

Lewat Ekonomi Digital, Menko Airlangga Ajak Mahasiswa PKN STAN Jaga Ketahanan Perekonomian

Whats New
TKN Prabowo-Gibran soal Solusi Kenaikan Harga Pangan: Operasi Pasar dan Transformasi Bulog

TKN Prabowo-Gibran soal Solusi Kenaikan Harga Pangan: Operasi Pasar dan Transformasi Bulog

Whats New
Kejadian Bercanda Bawa Bom di Pesawat Kerap Terulang, Kemenhub Minta Seluruh Pihak Gencarkan Sosialisasi

Kejadian Bercanda Bawa Bom di Pesawat Kerap Terulang, Kemenhub Minta Seluruh Pihak Gencarkan Sosialisasi

Whats New
PII Siap Jamin Utang Proyek di IKN yang Digarap Pemerintah Bersama Pengusaha

PII Siap Jamin Utang Proyek di IKN yang Digarap Pemerintah Bersama Pengusaha

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com