Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Muda di Kupang Pamerkan Produk Kriya Umum

Kompas.com - 06/10/2023, 16:42 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Standard Chartered Indonesia dan Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) menggelar business meet up event (pertemuan bisnis) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (5/10/2023).

Kegiatan itu digelar, untuk memastikan akses bisnis yang setara bagi kaum muda di Kota Kupang.

Acara yang digelar bersama peserta pelatihan futuremakers ini turut dihadiri oleh perwakilan instansi pemerintah, lembaga keuangan, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. 

Baca juga: Pemerintah Bagi-bagi Rice Cooker Gratis, Ini Syarat Penerimanya

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 80 dari jumlah total lebih dari 400 peserta yang telah mendapatkan pelatihan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kriya selama setahun bersama Plan Indonesia dan Mitra Implementasi, Krealogi by Du Anyam, memamerkan usaha mereka dalam tiga golongan kriya, yaitu totebag, anyaman, dan produk kriya umum.

Peserta juga berlatih menggaet pasar baru melalui mekanisme lomba mewarnai yang dibuka untuk khalayak umum, dengan bahan dasar totebag yang mereka produksi sendiri.

Seluruh peserta pelatihan UMKM Kriya akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk memamerkan karya mereka masing-masing, namun dilakukan secara bertahap.

Baca juga: Janji PTPP Usai Status PKPU Dicabut

Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti mengatakan, pertemuan bisnis ini bertujuan memastikan agar peserta program mendapatkan pengalaman riil.

“Salah satu dukungan yang paling penting bagi pelaku usaha muda adalah akses menuju pasar. Maka, Plan Indonesia selalu berupaya agar kesempatan ini terbuka bagi setiap peserta program ketenagakerjaan dan kewirausahaan kaum muda, termasuk peserta Futuremakers yang hadir hari ini,"kata Dini.

Plan Indonesia lanjut Dini, berharap pertemuan bisnis ini menjadi awal bagi pebisnis muda untuk bisa berkembang dan bersaing di pasar Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Sejarah Penetapan Bunga Pinjol

Dia menjelaskan, upaya yang dilakukan Futuremakers sejalan dengan potensi kriya yang ada di Kupang.

Pada 2022 lanjut dia, Badan Pusat Statistik (BPS) Kupang mencatat, nilai investasi industri kriya (gabus, barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya) di Kupang mencapai Rp 43 miliar.

Sementara, menurut Sakernas 2022, terdapat angkatan kerja sebesar 224.422 orang atau 61,33 persen di Kota Kupang, dengan 56,08 persen di antaranya berstatus bekerja dan 5,25 persen mencari pekerjaan.

Baca juga: Modal Rp 8 Juta Bisa Ikut Lelang Mobil Sitaan Ditjen Pajak, Cek Daftarnya

Futuremakers by Standard Chartered yang telah melatih kaum muda berusia 16-29 tahun dalam memulai usaha kriyanya sendiri diapresiasi oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Penjabat Gubernur NTT Ayodhia GL Kalake, mengatakan, futuremakers dan pertemuan bisnis tersebut membuka kesempatan ekonomi baru bagi para peserta. 

“Pemerintah mengapresiasi para kaum muda Kupang yang telah berjuang mengasah kemampuan mereka melalui pertemuan bisnis ini. Upaya Standard Chartered Indonesia dan Plan Indonesia ini juga mengingatkan kita semua, bahwa kita perlu memberikan dukungan yang lebih optimal agar para pengusaha muda bisa bersaing setara di pasar,” ujar Ayodhia. 

Baca juga: Asosiasi Pinjol Tepis Tudingan Kartel Penetapan Bunga Pinjaman

Head of Corporate Affairs, Brand & Marketing, Indonesia & ASEAN Markets (AU, BN, PH), Standard Chartered, Diana Mudadalam, mengatakan, kegiatan ini menjadi bukti nyata pemberdayaan ekonomi berkelanjutan yang dilaksanakan selama setahun terakhir bersama Plan Indonesia.

“Kami mengapresiasi para peserta futuremakers by Standard Chartered yang telah berhasil belajar dan saat ini memiliki kemampuan dalam berkarya membuat kriya dan menjual usahanya,"ujar Diana.

"Kami sangat bangga program ini telah berlangsung dengan baik, yang tidak lepas dari dukungan dan kerja sama mitra kami, yakni Plan Indonesia, dan juga pemangku kepentingan lainnya. Kami berharap ini bisa menjadi awal yang baik untuk meningkatkan akses menuju peningkatan ekonomi yang berkelanjutan bagi generasi muda khususnya di Kupang,” sambungnya.

Baca juga: Majukan UMKM, Standard Chartered dan Plan Indonesia Gelar Pelatihan Pengusaha Muda

Diana menambahkan, program futuremakers by standard shartered merupakan inisiatif global yang diluncurkan di tahun 2019 lalu sebagai bentuk kepedulian Bank terhadap komunitas sekitar lokasi operasionalnya.

Melalui pilar kewirausahaan yang merupakan bagian dari program Futuremakers, bank bekerja sama dengan Plan Indonesia, untuk menyelenggarakan pelatihan UMKM Kriya untuk proyek kewirausahaan di Nusa Tenggara Timur pada 2022.

Program ini bertujuan mendukung peningkatan kondisi ekonomi kaum muda di era pascapandemi COVID-19, termasuk perempuan dan penyandang disabilitas, di wilayah tersebut.

Baca juga: Daftar Proyek yang Terdepak dari PSN

Program senilai 300.000 dollar AS atau setara Rp 4,3 miliar ini didanai oleh Standard Chartered Foundation, dengan target mendukung sebanyak 400 peserta kaum muda, termasuk 240 orang perempuan dan 100 penyandang disabilitas, melalui pelatihan keahlian kerja dan pendampingan bisnis mikro.

Selain program ini, Futuremakers by Standard Chartered juga menjalankan beberapa program pelatihan lain di Indonesia yang bertujuan untuk mendukung kaum muda dan perempuan untuk meningkatkan pendidikan, kemandirian dan tingkat hidup mereka. (K57-12).

Baca juga: INKA Bakal Bikin Kereta Cepat, Waktu Tempuh Jakarta-Surabaya Kurang dari 4 Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com