Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Perang Hamas-Israel, Menteri ESDM Waspadai Kenaikan Harga Minyak Dunia

Kompas.com - 13/10/2023, 17:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konflik perang yang terjadi antara Hamas dan Israel memberikan dampak pada pergerakan harga minyak dunia. Tren harga minyak mentah pun sempat menguat meski kini mulai mereda.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pun mewaspadai pergerakan harga minyak mentah yang dipengaruhi kondisi global. Ia berharap, harga minyak dunia tidak terus merangkak naik.

"Jadi minyak nih kemarin sudah (turun ke) 86 dollar AS, kemarin juga sempet naik ke 96 dollar AS. Yah kita berharap jangan naik-naik dari 90 dollar AS lah. Di level situ dulu lah," ujarnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Ia menuturkan, harga minyak mentah sudah mulai melandai karena dipengaruhi meningkatnya pasokan dan menurunnya permintaan.

Baca juga: Menkeu AS soal Perang Israel-Hamas: Tidak Berdampak Signifikan ke Ekonomi Dunia

Selain faktor pelemahan ekonomi, kondisi penurunan permintaan juga disebabkan oleh sejumlah negara yang memakai komoditas energi lainnya di masa musim dingin.

"Pihak pemakai juga kelihatannya melandai karena ada alternatif yang dipakai untuk mengisi, contohnya Jerman dan Inggris pakai batubara untuk bisa mengatasi musim dingin besok," jelas Arifin.

Oleh sebab itu, dia berharap harga minyak mentah dunia hanya akan bergerak maksimal di level 90 dollar AS per barrel. Lantaran, di level ini maka pemerintah bisa menjaga kemampuan anggarannya untuk memenuhi pasokan bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri.

Baca juga: Ada Konflik Hamas-Israel, Airlangga Optimistis Investasi ke Indonesia Tak Terganggu

"Kita juga dengan adanya itu berarti kita masih bisa menjaga keberadaan keberlangsungan BBM kita di dalam negeri di dalam situasi jelang pemilu semuanya agar tenang," katanya.

Mengutip data Bloomberg pukul 17.15 WIB, harga minyak mentah Brent saat ini berada di level 89,09 dollar AS per barrel, sementara harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS sebesar 86,02 dollar AS per barrel.

Baca juga: Tertekan Sentimen Perang Israel-Hamas, Rupiah Sentuh Level Terendah Sejak November 2022

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com