Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu AS soal Perang Israel-Hamas: Tidak Berdampak Signifikan ke Ekonomi Dunia

Kompas.com - 12/10/2023, 12:41 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

MARRAKESH, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen meyakini, perang antara Israel dengan Hamas tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian global. Hal ini ia sampaikan dalam pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Marrakesh, Maroko.

"Sembari terus memantau Pernyataan bendahara negara AS itu selaras dengan pergerakan sebagian besar bursa saham dunia yang masih bergerak positif.dampak ekonomi dari krisis (Israel dengan Hamas), saya tidak menganggap hal itu sebagai sentimen utama prospek ekonomi global," kata dia, dilansir dari CNN, Kamis (12/10/2023).

"Sejauh ini saya belum melihat konflik berpotensi memberikan dampak signifikan," sambungnya.

Baca juga: BKPM Yakin Perang Hamas-Israel Tak Akan Pengaruhi Investasi di Indonesia

Pernyataan bendahara negara AS itu selaras dengan pergerakan sebagian besar bursa saham dunia yang masih bergerak positif. Indeks saham AS pun tengah berada dalam tren bullish, seiring dengan harga minyak global yang kembali turun.

Pada awal pekan ini, harga minyak mentah global sempat meningkat, imbas dari kekhawatiran pasar terhadap eskalasi konflik di Timur Tengah. Pasar khawatir perang antara Israel dengan Hamas akan mengganggu pasokan minyak mentah dunia.

Salah satu hal yang menjadi kekhawatiran pasar ialah diperkuatnya sanksi ekspor minyak Iran sebagai salah satu pendukung Hamas. Namun, Iran membantah keterlibatan dalam konflik kali ini.

"(Pemberian sanksi) ini merupakan satu hal yang terus kami lihat, dengan menggunakan berbagai informasi yang ada untuk memperketat sanksi. Saya tidak memiliki hal baru untuk disampaikan," tutur Yellen.

Baca juga: Ada Konflik Hamas-Israel, Airlangga Optimistis Investasi ke Indonesia Tak Terganggu

Pengetatan sanksi yang akan menyebabkan tekanan suplai yang pada akhirnya mengerek harga minyak mentah. Harga minyak mentah sendiri selama beberapa bulan terakhir sudah merangkak naik menyusul langkah pemangkasan ekspor yang dilakukan negara produsen seperti Arab Saudi dan Rusia.

Sebelumnya, Chief Economist IMF Pierre-Oliver Gourinchas mengatakan,harga komoditas berpotensi menghadapi risiko serius. Prospek inflasi menjadi volatil di tengah tren penurunan global

Namun demikian, ia menilai, saat ini masih terlalu dini untuk memberikan asesmen bagaimana perang antara Israel dengan Hamas berdampak terhadap perekonomian dunia.

Baca juga: Peringkat Utang Turun, Menkeu AS Janet Yellen Tak Setuju dengan Fitch

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com