Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Produktivitas, BTN Fokus Jaga Kesehatan Mental Pegawai

Kompas.com - 19/10/2023, 18:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mendorong peningkatan produktivitas karyawan. Salah satunya dengan mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman melalui berbagai program untuk menjaga kesehatan mental para karyawannya.

Direktur Human Capital, Compliance & Legal Bank BTN Eko Waluyo mengatakan, pihaknya terus berusaha membuat karyawan perseroan bisa bekerja dengan nyaman agar kinerjanya lebih produktif.

“Kami melihat mental health karyawan yang tercipta dari lingkungan kerja yang nyaman itu sangat penting bagi produktivitas karyawan. Banyak inisiatif yang telah kami lakukan, terakhir employee assistance program yang dapat menampung keluh kesah karyawan terkait permasalahan yang dihadapi,” ujar Eko dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Baca juga: Cara Jaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Ilustrasi kesehatan mental.SHUTTERSTOCK/SEWCREAMSTUDIO Ilustrasi kesehatan mental.

Eko menuturkan pentingnya menjaga kesehatan mental karyawan. Pasalnya, saat ini BTN memiliki potensi besar dengan komposisi karyawan yang didominasi generasi milenial, yang mencapai 85 persen.

Untuk itu, BTN aktif menggelar seminar terkait kesehatan mental, salah satunya acara Mental Health Talk dalam peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia dengan pembicara Ahli Paliatif dari RSUD Soetomo, dr. Agus Ali Fauzi.

Untuk menjaga produktivitas para karyawan tersebut, Eko juga mengungkapkan perlunya menerapkan kebijakan yang mendukung lingkungan kerja agar semua karyawan saling menghormati.

BTN sangat menentang tindakan atau perbuatan yang tergolong pelecehan seksual dan memecah belah persatuan yang terkait dengan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

Baca juga: Menggarap Proyek Passion demi Kesehatan Mental

"Respectful Workplace Policy, mulai dari sexual harassment atau pelecehan seksual tidak boleh ada, SARA, dan sebagainya itu tidak boleh ada di lingkungan kita sehingga harus dipahami dan dilaksanakan," katanya.

Menurut Eko, agar tercipta lingkungan kerja yang nyaman, maka pihaknya mengajak seluruh karyawan untuk saling mendukung dalam memberikan pemikiran dan bertingkah laku positif.

BTN, tambah Eko, juga berkomitmen untuk terus memperhatikan kesejahteraan dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mental para karyawan.

“Dengan mengadakan acara seperti Mental Health Talk, BTN berusaha menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung, di mana karyawan dapat merasa nyaman dan produktif,” ujar dia.

Baca juga: Layanan Kesehatan Mental Perusahaan Asuransi di Asia Kurang Memadai, Manfaat Inklusif Meningkat

Eko menegaskan, selain acara Mental Health Talk, BTN juga terus mengembangkan program-program kesejahteraan karyawan serta kebijakan yang mendukung kesehatan mental di tempat kerja.

“Upaya ini mencerminkan perhatian BTN terhadap kesejahteraan karyawan sebagai aset berharga dalam mencapai kesuksesan bersama,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com