Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapanas Minta Perum Bulog Segera Lepas 200.000 Ton Cadangan Beras untuk Penggilingan Padi

Kompas.com - 22/10/2023, 16:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta Perum Bulog untuk segera menyalurkan 200.000 ton cadangan beras pemerintah alias CBP ke penggilingan padi.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menuturkan, dengan guyuran beras ke penggilingan padi diharapkan bisa mempercepat menurunkan harga beras yang saat ini masih tinggi.

"Harusnya sih segera dimulai karena saya sudah buat surat penugasan ke Bulog. Penyaluran ini supaya cepat (harga beras turun)," ujar Arief kepada Kompas.com saat dijumpai di Luwangsa Jakarta, Jumat (20/10/2023).

Lebih lanjut Arief menjelaskan alasan penyaluran beras ini dilakukan hingga ke penggilangan padi adalah ingin membanjiri pasar akan beras. Sebab Perum Bulog juga telah menyalurkan beras CBP untuk menstabilkan harga dengan merk beras SPHP.

Baca juga: Bulog Pinjam 200.000 Ton Beras Pemerintah, Buat Apa?

Nantinya beras yang diberikan ke penggilingan padi secara komersial itu akan dikemasan ulang lagi (repacking) dan dijual kembali ke masyarakat.

"Sekarang kan teman-teman penggilngan padi enggak banyak yang digiling, biar mereka re-packing biar mereka bisa jual komersial. Jadi kita itu sekarang ingin yg di hulu sudah senang petaninya, penggiling padi sama," jelas Arief.

"Kalau di hilir sudah ada bantuan pangan program gerakan pangan murah sehingga untuk mempercepat itu semua, agar harga cepat stabil, ini kita berikan komersial. Konsepnya sebenarnya ingin membanjiri pasar. Kan kalau dibantu penggilingan padi lebih cepat karena mereka 1 penggilingan padi biasa mendistribusikan, sementara Bulog kan terbatas," sambung Arief.

Baca juga: Bos Bulog: Sulsel Jadi Lumbung Padi tapi Kemasukan Beras Impor

Sebelumnya, Direktur Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan, pihaknya akan meminjam sebanyak 200.000 ton cadangan beras pemerintah alias CBP untuk dilepaskan secara komersil ke penggilingan padi.

Budi Waseso menjelaskan, penyaluran dilakukan secara komersil lantaran beras pemerintah atau CBP seharusnya dipakai hanya untuk stabilitas harga dan bantuan sosial.

"Berasnya ini adalah beras yang kita pinjam dari CBP yang CBP sekarang itu yang ada yang 1,6 juta ton stok itu 200.000 mau kita pinjam untuk kepentingan tadi penyaluran dari kacamata atau sisi komersil. Ya itu lah yang tadi kepada penggilingan-penggilingan karena kalau kita berikan ke penggilingan itu CBP secara hukum tidak boleh secara aturan harus disikapi dengan komersil," ujar Budi Waseso kepada media di Kantor Perum Bulog Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Baca juga: Buwas Bilang, Beras Impor dari China demi Berikan Rasa Aman Rakyat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com