Selain gilir-giring dari waduk, ia mengungkapkan, pemanfaatan air tanah dangkal juga merupakan metode yang penting dalam pertanian, baik sebagai suplesi maupun irigasi utama.
Penggunaan air tanah dangkal tersebut, kata Rahmanto, memungkinkan petani untuk memperoleh pasokan air yang stabil, terutama saat musim kemarau.
Tak hanya itu, pemanfaatan sumber-sumber air yang masih tersedia melalui pompanisasi juga penting dilakukan.
"Pengawalan ketat dalam pompanisasi melibatkan pemantauan yang teratur terhadap kondisi sumber air, kualitas air, dan penggunaan pompa air, agar sumber air tetap berkelanjutan dan tidak mengalami degradasi akibat eksploitasi yang berlebihan," jelas Rahmanto.
Baca juga: Irigasi Jebol, Ratusan Warga Cibeber Cianjur Bangun Tanggul Darurat
Terakhir, lanjutnya, normalisasi saluran irigasi juga merupakan langkah penting dalam menjaga keberlanjutan penggunaan air untuk pertanian.
Normalisasi saluran melibatkan pembersihan saluran irigasi dari sedimentasi, sehingga fungsinya dapat dikembalikan sesuai perencanaan.
"Proses ini melibatkan pemantauan rutin terhadap keadaan saluran dan pemeliharaan secara berkala untuk mencegah terhambatnya aliran air oleh sampah maupun material endapan," imbuh Rahmanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya