KOMPAS.com - Tak semua inflasi berdampak negatif. Jenis inflasi yang secara ekonomis tergolong menguntungkan adalah disebut dengan creeping inflation.
Creeping inflastion juga merupakan salah satu jenis inflasi yang ada di Indonesia yang paling sering terjadi. Inflasi jenis ini relatif tidak merugikan, bahkan menguntungkan masyarakat.
Sesuai dengan namanya, creeping yang berarti merangkat dalam Bahasa Indonesia, creeping inflation artinya pergerakan inflasi seperti berjalan merangkat alias sangat lambat.
Mengutip laman Bank Sentral Nigeria, creeping inflation terjadi ketika kenaikan harga-harga barang atau jasa sangat lambat. Kenaikan harga yang dihitung dalam setahun bahkan kurang dari 3 persen.
Baca juga: Dampak Negatif Inflasi bagi Produsen atau Rumah Tangga Perusahaan
Selama kenaikan harga-harga barang tidak di atas 3 persen, maka lonjakan harga tersebut dianggap aman dan penting bagi pertumbuhan ekonomi.
Creeping inflation adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan inflasi yang berlangsung secara perlahan dan stabil selama periode waktu tertentu.
Sementara inflasi adalah peningkatan umum dalam harga barang dan jasa yang terjadi dari waktu ke waktu. Sementara tingkat inflasi dapat bervariasi dari tahun ke tahun, creeping inflation merujuk pada tingkat inflasi yang rendah, tetapi terus-menerus selama periode waktu tertentu.
Dalam konteks ekonomi, creeping inflation dianggap sebagai tingkat inflasi yang moderat dan dapat dianggap sebagai hal yang wajar dalam pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Penyebab Adanya Inflasi pada Masa Awal Kemerdekaan Indonesia
Ini berbeda dengan gallop inflation (inflasi melonjak), yang merupakan peningkatan harga yang sangat cepat dan tidak stabil, dan hiperinflasi, di mana harga melonjak secara luar biasa cepat dan tidak terkendali.
Creeping inflation bisa memiliki efek ekonomi yang beragam. Di satu sisi, inflasi yang melambat bisa memotivasi konsumen untuk tidak menunda pembelian karena mereka takut harga akan naik.
Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak stabil dapat merusak stabilitas ekonomi dan mempengaruhi daya beli uang. Sebagian besar bank sentral mengincar tingkat inflasi rendah hingga sedang sebagai sasaran dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi.
Inflasi yang tinggi atau tidak terkendali dapat memiliki sejumlah dampak buruk pada perekonomian, konsumen dan produsen, dan masyarakat pada umumnya. Beberapa dampak buruk inflasi adalah:
Baca juga: Apa Itu Inflasi: Pengertian, Penyebab, dan Dampak Buruknya
Kesimpulannya, jenis inflasi yang secara ekonomis tergolong menguntungkan adalah creeping inflation. Ini juga merupakan jenis inflasi yang ada di indonesia yang paling sering terjadi.
Baca juga: Beras Jadi Biang Kerok Inflasi September
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.