“Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS pun juga menaik, yield tenor 10 tahun sudah kembali mendekati 5 persen, setelah sempat turun ke kisaran 4,8 persen. Rupiah berpotensi melemah ke arah Rp 15.930 per dollar AS, dengan potensi penguatan di kisaran Rp 15.850 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Baca juga: IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Melemah
Semalam, data penjualan rumah baru di AS bulan September mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan bahwa ekonomi AS masih solid dan mampu menerima beban suku bunga tinggi.
Selain itu, konflik Israel Hamas juga masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar yang mendorong pelaku pasar tetap mempertahankan aset amannya.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.