Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gula Aren Produksi UMKM Asal Sultra Jajaki Pasar Ekspor

Kompas.com - 30/10/2023, 20:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah lama terkenal sebagai salah satu daerah penghasil gula aren. Namun demikian, produk yang dihasilkan petani itu belum maksimal dalam menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk ekspor.

Bertolak dari potensi lokal itu dan niat memberdayakan petani, Ryan Taufani Octavian (31 tahun), merintis usaha di bawah bendera PT Duta Comoditi Sultra dengan merek Aren Murni Alami yang diarahkan untuk menggarap pasar domestik dan ekspor.

“Ketika terpilih menjadi Duta Ekspor Indonesia Timur mewakili Sultra, saya makin yakin gula aren, mulai dari gula aren serbuk, gula aren cair dan padat ini punya potensi besar di dalam negeri dan luar negeri,” ujarnya di ajang Trade Expo Indonesia 2023.

Baca juga: Laporan Kinerja Kadin 2023: Penguatan Ekspor Produk UMKM dan Peningkatan Kerja Sama Internasional

Ilustrasi gula aren padat.WIKIMEDIA COMMONS/ADE JAVANESE Ilustrasi gula aren padat.

Dikutip dari keterangan resmi, Senin (30/10/2023), Duta Ekspor Indonesia Timur adalah hasil kolaborasi PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang bekerja sama dengan Yayasan Business & Export Development Organization (BEDO).

Melalui Duta Ekspor Indonesia Timur, Sampoerna ingin mencetak para pelaku UMKM yang dapat membawa produk UMKM ke pasar global. Setelah melalui rangkaian seleksi, Ryan terpilih sebagai Duta Ekspor Indonesia Timur dari Sultra.

Bersama dengan pelaku UMKM lainnya, pada Duta Ekspor Indonesia Timur ini mendapatkan pelatihan intensif dari SETC untuk mengembangkan usaha, melihat potensi lokal, dan sejumlah hal teknis untuk bisa membawa produk ke luar negeri.

Sebelum jatuh cinta pada gula aren, Ryan memiliki usaha furnitur rotan. Namun, untuk menjangkau pasar ekspor, produk gula aren yang dipilih karena Sultra kaya akan bahan bakunya.

Baca juga: HMSP Dukung UMKM Indonesia Timur Ekspor lewat Buku Direktori

Ryan Taufani Octavian, pemilik usaha PT Duta Comoditi Sultra dengan merek Aren Murni.DOK. PT HM SAMPOERNA TBK Ryan Taufani Octavian, pemilik usaha PT Duta Comoditi Sultra dengan merek Aren Murni.

Dalam mengembangkan usahanya, Ryan merangkul para petani gula aren. Saat ini mitra petani yang memproduksi gula aren bersama Duta Comoditi Sultra sebanyak 20 kelompok tani.

Ryan menjelaskan, pasar potensial gula aren di dalam negeri ialah Bali. Sebagai daerah wisata, permintaan gula aren dari Pulau Dewata cukup tinggi karena turis mancanegara lebih menyukainya.

Pasar potensial lainnya ialah warung kopi kekinian yang banyak memasarkan kopi gula aren. Produk gula aren cair, kata Ryan, dihadirkan untuk menyasar segmen itu.

“Kalau gula aren serbuk bisa untuk bahan kue, sementara untuk gula aren padat biasanya untuk industri makanan dan minuman,” paparnya.

Baca juga: Optimalkan Digitalisasi, Jebolan Pesantren Ini Tembus Pasar Ekspor

Hingga saat ini, produk Aren Murni Alami mayoritas dipasarkan di supermarket dan toko kelontong di Kendari dan sekitarnya. Ryan optimistis produk gula aren serbuk, gula aren cair, dan padat bisa diekspor karena permintaan luar negeri yang cukup tinggi.

Untuk menyasar pasar ekspor, Ryan mengaku mendapatkan banyak bantuan dari SETC karena tidak hanya mendampingi, memberikan pelatihan tapi juga membuka akses pasar seperti melalui Trade Expo Indonesia 2023.

SETC adalah program pelatihan kewirausahaan terintegrasi yang hadir sejak 2007. Berdiri di lahan seluas 27 hektare (ha) di Pasuruan, Jawa Timur, SETC aktif memberikan pelatihan terpadu kewirausahaan mulai dari soft skill hingga hard skill guna meningkatkan kapasitas dan membantu UMKM semakin maju.

SETC telah memberikan pelatihan kepada lebih 67.000 peserta dari seluruh Indonesia hingga akhir 2022. Selain pelatihan, SETC juga memfasilitasi riset terapan, pendampingan dan jejaring pasar, konsultasi usaha, serta jejaring UMKM.

Baca juga: Gandeng PBNU, Shopee Barokah Dampingi 1.000 Santri untuk Terjun ke Pasar Ekspor

Adapun BEDO merupakan yayasan nirlaba berpusat di Bali yang fokus pada pendampingan dan pelatihan UMKM untuk ekspor.

Kolaborasi SETC dan BEDO ini telah berlangsung sejak 2015 melalui sejumlah aktivitas dengan fokus pada mencetak wirausaha muda untuk ekspor.

Menurut Ryan, terpilih sebagai Duta Ekspor Indonesia Timur 2023 dan ikut dalam ajang Trade Expo Indonesia merupakan langkah pertama untuk memulai ekspor. Sejauh ini, pihaknya telah menjajaki peluang ekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Australia, Tiongkok, Jepang dan Korea.

Gula aren produksi PT Duta Comoditi Sultra, katanya, telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan internasional. Duta Comoditi Sultra juga mampu memproduksi gula aren padat sebanyak 18 ton per bulan, gula aren cair sebanyak 5 ton, dan gula aren serbuk sebanyak 2 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com