Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Kinerja Kadin 2023: Penguatan Ekspor Produk UMKM dan Peningkatan Kerja Sama Internasional

Kompas.com - 30/10/2023, 20:10 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyampaikan laporan kinerja tahun 2023 di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (30/10/2023).

Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, hingga saat ini Kadin telah menjalankan sejumlah program untuk meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara nyata.

Ia mengatakan, dalam Pameran Indonesia Catalogue Expo and Forum (ICEF) 2023, Kadin mendorong penggunaan produk dan jasa lokal melalui digitalisasi dan sistem pengadaan dengan e-katalog.

Selain itu, dengan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia, Kadin menampilkan produk unggulan Indonesia sambil memfasilitasi pertemuan bisnis untuk menarik investasi dan mendorong ekspor.

Baca juga: Dukung Pembangunan IKN, Kadin: Ada 10 Investor Nasional, Sebagiannya Anggota Kami

"Bahkan, melalui program WikiExport Jepang, Kadin telah menghubungkan lebih dari 200 UMKM dengan pelaku bisnis Jepang, dan menghasilkan ekspor senilai Rp 10 miliar pada Agustus lalu," kata Yukki.

Yukki megatakan, di sektor kerja sama internasional, Kadin mendukung gelaran ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023 serta menjalankan roadshow guna memperkuat hubungan dan konektivitas antar negara ASEAN.

Ia mengatakan, hal tersebut telah menghasilkan langkah strategis yang berpengaruh pada peningkatan kualitas bisnis baik secara langsung maupun tidak langsung, dari pemahaman perspektif regional dan global, pengarusutamaan isu bisnis, pemberdayaan bisnis lokal, hingga kolaborasi antar negara ASEAN.

"Begitu juga dalam hal keberlanjutan, Kadin Indonesia aktif berpartisipasi dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum 2023 berkolaborasi dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi serta terus mendorong dekarbonisasi industri lewat inisiatif Kadin Net Zero Hub," ujarnya.

Baca juga: Soal Kenaikan UMP 2024, Kadin Tunggu Keputusan Kemenaker

Di samping itu, Yukki mengatakan, Kadin sebagai organisasi bertransformasi dan beradaptasi dengan perkembangan industri untuk terus memberikan manfaat bagi para anggotanya.

Adapun sejak disahkan secara hukum melalui UU Nomor 1 tahun 1987 dan diperkuat melalui Keppres Nomor 18 Tahun 2022, Kadin Indonesia berupaya untuk menguatkan konsolidasi internal organisasi sebagai satu-satunya induk organisasi dunia usaha di Indonesia yang lahir berdasarkan Undang-Undang.

Selain itu, Kadin bersinergi dengan para pelaku usaha daerah melalui Kadin Daerah di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia adalah melalui inisiatif Kadin Impact Award (KIA).

"Melalui ekosistem kompetisi, program KIA telah mendorong lahirnya program-program inovatif di bidang digitalisasi, pemberdayaan perempuan, vokasi, perekonomian daerah, dan keberlanjutan lingkungan yang memanfaatkan potensi ekonomi lokal," tuturnya.

Terakhir, Yukki mengatakan, kinerja Kadin tersebut tidak jauh dari upaya untuk meraih cita-cita Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan pemerintah.

Hal tersebut bertujuan untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap).

"Lebih jauh lagi, Kadin juga menyerahkan Peta Jalan Indonesia Emas 2045 yang diharapkan dapat menjadi panduan pemerintah untuk membawa Indonesia menjadi negara berkekuatan ekonomi terbesar ke-4 di dunia berdasarkan pada produk domestik bruto (PDB) paritas daya beli (PPP) pada 2045," ucap dia.

Baca juga: Kadin Tegaskan Tetap Netral pada Pilpres 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com