Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Bantah RI-China Sudah Deal Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Kompas.com - 31/10/2023, 14:34 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membantah sudah ada deal atau kesepakatan yang terjalin antara Indonesia dengan pihak China untuk menggarap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Kereta peluru yang dilanjut ke Surabaya sendiri merupakan tahap selanjutnya setelah Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) rampung terbangun. Sejauh ini belum ada kejelasan apakah rencana proyek ini akan kembali didanai utang China dan APBN Indonesia.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, belum dapat memastikan apakah China bakal garap proyek perpanjangan Kereta Cepat Jakarta Bandung hingga ke Surabaya, Jawa Timur.

"Belum ada omongan itu," ujar Risal singkat dikutip pada Selasa (31/10/2023).

Kabar sudah ada kesepakatan antara kedua negara itu diungkap oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyebut Indonesia akan menggandeng kembali konsorsium China layaknya KCJB untuk menggarap Kereta Cepat Jakarta Surabaya.

Baca juga: Ramai Dibahas, Ini Sindiran Lawas Jonan soal Kualitas Kereta INKA

"Kalau ada penawaran mungkin saya enggak tahu (belum diinfokan)," tukasnya.

Pernyataan Luhut

Sebelumnya dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Luhut menyebut perjanjian Indonesia dengan China untuk meneruskan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung hingga ke Surabaya sudah berjalan.

Bahkan, kata Luhut, bunga pinjaman yang ditawarkan China pada proyek ini jauh lebih murah dibandingkan bunga yang ditawarkan negara-negara lain.

"Pak Jokowi mau Kereta Cepat Jakarta Surabaya diterusin, tadi saya dengar perjanjian dengan China juga jalan. Malah bunganya jauh lebih murah," ucap Luhut dalam sebuah video yang diunggahnya.

Baca juga: Tepis Isu Mundur, Luhut: Pak Jokowi Komandan yang Patut Didukung

Selain itu, teknologi yang dimiliki China juga sudah dapat dibuktikan bisa mewujudkan Indonesia memiliki kereta api cepat Jakarta-Bandung.

"Kita sudah buktikan dan kita sudah punya pengalaman. Kan ini masalah kunci pertama ini pembebasan tanah yang tidak jelas-jelas itu. Sekarang dengan kita punya pengalaman, we don't have a problem anymore," tuturnya.

Menuai kritik

Wacana melanjutkan kereta cepat sampai Surabaya pun sejatinya menuai kritik. Apabila melihat dari proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang hanya berjarak sekitar 140 kilomerter, biayanya membengkak sampai Rp 110 triliun lebih.

Padahal sebelumnya, pemerintah China dalam proposal penawarannya ke pemerintah Indonesia, memberikan iming-iming biaya yang diperlukan adalah sebesar 5,5 miliar dollar AS dengan bunga pinjaman 2 persen.

Baca juga: Kenapa Dulu Ahok Keberatan Halim Dijadikan Stasiun Kereta Cepat?

Nilai setelah pembengkakan ini sejatinya bahkan sudah jauh melampaui investasi dari proposal Jepang melalui JICA yang memberikan tawararan proyek KCJB sebesar 6,2 miliar dollar AS dengan bunga 0,1 persen.

Untuk menutup biaya yang kelewat besar tersebut, akhirnya pemerintah menyuntik proyek tersebut dengan duit APBN. Namun jumlah kekurangannya masih terlalu besar, sehingga pemerintah menegosiasikan tambahan utang baru ke China.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com