Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasional LRT Jabodebek Tak Optimal, Ini Temuan Kemenhub

Kompas.com - 02/11/2023, 07:15 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak 18 Oktober 2021 lalu LRT Jabodebek telah membatalkan puluhan perjalanan per hari lantaran belasan rangkaian kereta perlu melakukan perawatan. Perawatan ini membuat operasional LRT Jabodebek tidak optimal.

Adapun dari total 29 trainset, LRT Jabodebek saat ini hanya mengoperasikan 8 trainset karena trainset lainnya perlu dilakukan perawatan bubut roda dan integrasi sistem persinyalan. Padahal seharusnya LRT Jabodebek mengoperasikan 16 trainset dengan 234 perjalanan.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengungkapkan, pihaknya telah menemukan pengikisan rel pada sejumlah ruas.

Baca juga: Kemenhub Ungkap Penyebab Roda LRT Jabodebek Cepat Aus

Namun untuk mengatasi gangguan operasional LRT Jabodebek, pihaknya masih perlu memeriksa roda dan kondisi rel LRT Jabodebek.

"Berdasarkan temuan inspektur kami di lapangan, ditemukan pengikisan (aus) pada ruas-ruas jalur tertentu. Kami tengah melakukan pemeriksaan roda dan kondisi rel untuk mengatasi hal tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/11/2023).

Adapun terkait dengan perawatan yang berlangsung, Risal menyebut, hal ini perlu dilakukan untuk memastikan keselamatan perjalanan LRT Jabodebek.

Untuk itu, dia menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat adanya perawatan sarana LRT Jabodebek.

Baca juga: LRT Jabodebek Mogok di Depan Menara Saidah, Manajemen Buka Suara

Risal berupaya akan mendorong dan memastikan pelayanan LRT Jabodebek terus berjalan dengan penyesuaian jadwal dan mempercepat perawatan sarana kereta.

DJKA telah mengarahkan pihak operator, kontraktor, dan stakeholder lainnya untuk tetap mempertahankan layanan dan segera menindaklanjuti temuan yang ada.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (29/9/2023).KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (29/9/2023).
"Dengan adanya perawatan ini, maka rangkaian kereta yang dapat dioperasikan penuh ada 8 rangkaian, kami berharap pihak operator dapat memaksimalkan seluruh rangkaian ini," ucapnya.

Selama proses perawatan berlangsung, pelayanan LRT Jabodebek akan disesuaikan dengan headway (waktu tunggu antar kereta).

Baca juga: LRT Jabodebek Terhenti 20 Menit di Depan Menara Saidah, Ini Penjelasan KAI

Headway LRT Jabodebek saat jam sibuk (peak hours) sekitar 15 sampai 30 menit sedangkan headway saat di luar jam sibuk (off peak hours) sekitar 30 sampai 60 menit.

Oleh karenanya, dia mengimbau penumpang LRT Jabodebek dapat mencari tahu jadwal terkini LRT Jabodebek agar bisa menyesuaikan jadwal keberangkatannya.

Sebagai informasi, PT Kereta Api Indonesia (Persero) saat ini sedang memesan 1.000 roda kereta anyar kepada PT INKA karena kondisi roda pada 18 trainset saat ini sudah aus.

Kendati demikian, penggantian roda baru itu pun masih harus menunggu waktu paling lama Januari 2024. Namun langkah ini diklaim lebih efisien ketimbang memperbaiki roda itu melalui proses bubut.

Baca juga: Operator LRT Jakarta Siap Bantu Perbaikan Roda LRT Jabodebek

Sebab, LRT Jabodebek hanya memiliki satu mesin bubut. Sementara itu, pengerjaan satu rangkaian kereta membutuhkan waktu satu pekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

Whats New
Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan Skincare, Ada Cashback 100 Persen

Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan Skincare, Ada Cashback 100 Persen

Spend Smart
[POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

[POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

Whats New
Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

Earn Smart
Penjelasan Lengkap BPJS Kesehatan soal Ikang Fawzi Antre Layanan Berjam-jam

Penjelasan Lengkap BPJS Kesehatan soal Ikang Fawzi Antre Layanan Berjam-jam

Whats New
Naik, Ini Kupon ST009, ST010, ST011, dan SWR004 periode Mei-Agustus

Naik, Ini Kupon ST009, ST010, ST011, dan SWR004 periode Mei-Agustus

Whats New
Bidik Pasar RI, Produsen Motor Listrik Sunra Hadirkan Produk Harga Ekonomis

Bidik Pasar RI, Produsen Motor Listrik Sunra Hadirkan Produk Harga Ekonomis

Whats New
Cara Transfer BNI ke Mandiri melalui ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke Mandiri melalui ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cek Jadwal Pembagian Dividen Indosat Rp 2,16 Triliun

Cek Jadwal Pembagian Dividen Indosat Rp 2,16 Triliun

Whats New
Cara Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Satu Tahunan via Online

Cara Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Satu Tahunan via Online

Spend Smart
BNI Taplus Muda Tidak Ada Buku Tabungan?

BNI Taplus Muda Tidak Ada Buku Tabungan?

Spend Smart
Jumlah Penumpang KAI Naik 23 Persen Selama Libur Panjang Waisak

Jumlah Penumpang KAI Naik 23 Persen Selama Libur Panjang Waisak

Whats New
Info BNI Taplus Muda Minimal Saldo dan Biaya Admin Bulanannya

Info BNI Taplus Muda Minimal Saldo dan Biaya Admin Bulanannya

Spend Smart
Syarat Buka Rekening BNI Taplus Muda dan Setoran Awalnya

Syarat Buka Rekening BNI Taplus Muda dan Setoran Awalnya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com