Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Operasional LRT Jabodebek Tak Optimal, Ini Temuan Kemenhub

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak 18 Oktober 2021 lalu LRT Jabodebek telah membatalkan puluhan perjalanan per hari lantaran belasan rangkaian kereta perlu melakukan perawatan. Perawatan ini membuat operasional LRT Jabodebek tidak optimal.

Adapun dari total 29 trainset, LRT Jabodebek saat ini hanya mengoperasikan 8 trainset karena trainset lainnya perlu dilakukan perawatan bubut roda dan integrasi sistem persinyalan. Padahal seharusnya LRT Jabodebek mengoperasikan 16 trainset dengan 234 perjalanan.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengungkapkan, pihaknya telah menemukan pengikisan rel pada sejumlah ruas.

"Berdasarkan temuan inspektur kami di lapangan, ditemukan pengikisan (aus) pada ruas-ruas jalur tertentu. Kami tengah melakukan pemeriksaan roda dan kondisi rel untuk mengatasi hal tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/11/2023).

Adapun terkait dengan perawatan yang berlangsung, Risal menyebut, hal ini perlu dilakukan untuk memastikan keselamatan perjalanan LRT Jabodebek.

Untuk itu, dia menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat adanya perawatan sarana LRT Jabodebek.

Risal berupaya akan mendorong dan memastikan pelayanan LRT Jabodebek terus berjalan dengan penyesuaian jadwal dan mempercepat perawatan sarana kereta.

DJKA telah mengarahkan pihak operator, kontraktor, dan stakeholder lainnya untuk tetap mempertahankan layanan dan segera menindaklanjuti temuan yang ada.

Selama proses perawatan berlangsung, pelayanan LRT Jabodebek akan disesuaikan dengan headway (waktu tunggu antar kereta).

Headway LRT Jabodebek saat jam sibuk (peak hours) sekitar 15 sampai 30 menit sedangkan headway saat di luar jam sibuk (off peak hours) sekitar 30 sampai 60 menit.

Oleh karenanya, dia mengimbau penumpang LRT Jabodebek dapat mencari tahu jadwal terkini LRT Jabodebek agar bisa menyesuaikan jadwal keberangkatannya.

Sebagai informasi, PT Kereta Api Indonesia (Persero) saat ini sedang memesan 1.000 roda kereta anyar kepada PT INKA karena kondisi roda pada 18 trainset saat ini sudah aus.

Kendati demikian, penggantian roda baru itu pun masih harus menunggu waktu paling lama Januari 2024. Namun langkah ini diklaim lebih efisien ketimbang memperbaiki roda itu melalui proses bubut.

Sebab, LRT Jabodebek hanya memiliki satu mesin bubut. Sementara itu, pengerjaan satu rangkaian kereta membutuhkan waktu satu pekan.

https://money.kompas.com/read/2023/11/02/071500726/operasional-lrt-jabodebek-tak-optimal-ini-temuan-kemenhub

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke