Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Ungkap Penyebab Roda LRT Jabodebek Cepat Aus

Kompas.com - 01/11/2023, 20:09 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkap penyebab roda kereta LRT Jabodebek yang cepat aus. Kendala teknis ini mengakibatkan 18 rangkaian kereta (trainset) harus dilakukan perawatan.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan, berdasarkan hasil inspeksi di lapangan ditemukan pengikisan pada ruas-ruas jalur LRT Jabodebek tertentu.

Hal inilah yang dinilai menjadi penyebab roda kereta LRT Jabodebek cepat aus padahal baru dioperasikan secara komersial 28 Agustus lalu.

"Berdasarkan temuan inspektur kami di lapangan, ditemukan pengikisan (aus) pada ruas-ruas jalur tertentu. Kami tengah melakukan pemeriksaan roda dan kondisi rel untuk mengatasi hal tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: Imbas Roda Aus, Headway LRT Jabodebek Sampai 40 Menit, Pengamat: Minat Penumpang Bisa Turun

Risal menyebut, DJKA telah mengarahkan pihak operator, kontraktor, dan stakeholder lainnya untuk segera menindaklanjuti temuan yang ada sekaligus tetap mempertahankan layanan agar terus berjalan meski perlu dilakukan penyesuaian jadwal.

Sebab bagaimanapun, perawatan sarana yang berlangsung saat ini perlu dilakukan untuk memastikan keselamatan perjalanan LRT Jabodebek.

"Dengan adanya perawatan ini, maka rangkaian kereta yang dapat dioperasikan penuh ada 8 rangkaian, kami berharap pihak operator dapat memaksimalkan seluruh rangkaian ini," ucapnya.

Selama proses perawatan berlangsung, pelayanan LRT Jabodebek akan disesuaikan dengan waktu tunggu antar kereta (headway).

Adapun headway LRT Jabodebek saat jam sibuk (peak hour) di rute Harjamukti/Jatimulya-Cawang (pp) selama 30 menit dan Cawang-Dukuh Atas (pp) selama 15 menit.

Baca juga: LRT Jabodebek Terhenti 20 Menit di Depan Menara Saidah, Ini Penjelasan KAI

Kemudian, headway LRT Jabodebek di luar jam sibuk (off-peak hour) di rute Harjamukti/Jatimulya-Cawang (pp) selama 60 menit dan Cawang-Dukuh Atas (pp) selama 30 menit.

Terkait hal ini, Risal mengumbau agar para penumpang LRT Jabodebek dapat menyesuaikan jadwal keberangkatannya.

Di samping itu, dia juga mengimbau operator agar dapat aktif menginformasikan perubahan jadwal selama perawatan berlangsung. "Jangan sampai menimbulkan kebingungan pada masyarakat," tuturnya.

Baca juga: Baru Beroperasi Sebentar, LRT Jabodebek Sudah Aus Roda, 18 Trainset Diistirahatkan, 103 Perjalanan Dibatalkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com