Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operator LRT Jakarta Siap Bantu Perbaikan Roda LRT Jabodebek

Kompas.com - 01/11/2023, 12:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT LRT Jakarta siap membantu percepatan proses perawatan kereta LRT Jabodebek yang mengalami roda aus. Pasalnya, LRT Jakarta memiliki mesin bubut roda yang sama spesifikasinya dengan yang dibutuhkan LRT Jabodebek.

Head of Corporate Secretary Division LRT Jakarta Sheila Indira Maharshi mengatakan, pihaknya memiliki fasilitas perawatan berupa bubut roda untuk sarana dengan standard gauge 1.435 milimeter yang sama dengan sarana LRT Jabodebek.

"LRT Jakarta tentu akan mendukung jika fasilitas ini diperlukan dan direkomendasikan oleh DJKA (Ditjen Perkeretaapian Kemenhub) untuk perawatan sarana lain ke depannya," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: Layanan LRT Jabodebek Tak Optimal, Tarif Bakal Turun? Ini Kata Kemenhub

Terkait hal ini, Sheila menyebut, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Sebagai operator, LRTJ selalu berkomunikasi dan kordinasi dengan Kemenhub selaku regulator terkait penyelenggaraan perkeretaapian," ucapnya.

Dia mengungkapkan, LRT Jakarta sebelumnya juga pernah mendukung perawatan bubut roda kereta api (KA) Makassar-Parepare yang memiliki standard gauge yang sama.

Baca juga: Kemenhub Masih Putar Otak untuk Percepat Proses Perawatan LRT Jabodebek

LRT Jabodebek butuh mesin bubut

Saat ini, LRT Jabodebek mengurangi frekuensi perjalanannya dari normalnya 234 perjalanan menjadi 131 perjalanan lantaran 18 rangkaian kereta (trainset) harus menjalani perawatan akibat roda yang aus.

Dengan adanya perawatan tersebut, maka LRT Jabodebek hanya mengoperasikan sekitar 9 trainset sehingga jarak kedatangan antarkereta (headway) menjadi semakin panjang yakni mencapai 1 jam dari normalnya 30 menit.

Manajer Humas KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo mengungkapkan, 18 trainset yang harus menjalani bubut roda ini tengah mengantre karena pihaknya hanya memiliki satu mesin bubut.

Baca juga: Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Telan Biaya Rp 5,5 Triliun

Sementara waktu pengerjaan bubut roda yang aus ini bisa mencapai 1 minggu untuk 1 rangkaian kereta.

"Jadi perlu waktu yang cukup lama nih. Kejar-kejaran. Sekarang tinggal mana yang lebih dulu yang selesai bubut apa yang masuk lagi," ujar Kuswardojo saat ditemui di kawasan Sabang, Jakarta, Rabu (25/10/2023).

Lebih lanjut dia menjelaskan, perawatan bubut roda ini sampai saat ini baru bisa dikerjakan oleh LRT Jabodebek karena lebar roda LRT berbeda dengan roda kereta konvensional yaitu 1.435 milimeter dan konvensional 1.067 milimeter.

Baca juga: Ada LRT Jakarta Fase 1B, Kelapa Gading-Manggarai Cuma 26 Menit

Artinya, apabila LRT Jabodebek menggunakan mesin bubut kereta konvensional seperti yang ada di Balai Yasa, maka pabrikan yang menyediakan mesin tersebut harus melakukan pengaturan ulang.

"Setting ulang, baik kelebarannya dan kondisi ketinggian rodanya harus setting ulang dulu untuk mesin bubutnya," jelasnya.

Oleh karena itu, seharusnya LRT Jabodebek memiliki mesin bubut tambahan untuk mempercepat perawatan 18 trainset LRT Jabodebek ini. Hal ini, kata Kuswardojo, telah disampaikan ke Kemenhub selaku regulator.

Baca juga: Groundbreaking LRT Jakarta Fase 1B, Menhub: Angkutan Massal Perkotaan adalah Keharusan

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com