Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pertamax dkk Turun, Mungkinkah Harga Pertalite Ikut Turun?

Kompas.com - 03/11/2023, 18:24 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi per 1 November 2023. Salah satunya harga BBM jenis Pertamax yang kini sebesar Rp 13.400 per liter dari sebelumnya Rp 14.000 per liter.

Lalu, mungkinkah penurunan harga Pertamax itu diikuti penurunan harga Pertalite?

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pada dasarnya pergerakan harga BBM non subsidi mengikuti harga minyak mentah di pasar internasional.

Baca juga: Harga BBM Pertamina Turun, Ini Daftar Lengkapnya di Seluruh Indonesia

Ilustrasi tempat pengisian BBM. 
DOK. Humas Pertamina Ilustrasi tempat pengisian BBM.
Harga minyak mentah sempat naik beberapa waktu lalu, sehingga sempat diikuti kenaikan harga Pertamax dkk. Namun, seiring dengan mulai melemahnya harga minyak mentah maka harga Pertamax dkk kini turun.

"Jadi kalau BBM non subsidi itu bebas (sesuai pasar), mengikuti indeks harga minyak internasional. (Harga) minyak kan sempat 92 dollar AS, 96 dollar AS juga kan pernah ya, sekarang balik lagi 86 dollar AS, jadi fluktuasi," ujarnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/11/2023).

Kendati begitu, BBM bersubsidi seperti Pertalite tidak serta-merta langsung mengalami perubahan harga ketika terjadi gejolak harga minyak mentah.

Lantaran, penetapan harga bergantung pada keputusan pemerintah yang memperhitungkan sejumlah faktor, termasuk kemampuan anggaran subsidi.

Baca juga: Harga Pertamax dkk Turun per 1 November 2023, Simak Perinciannya

Hal itu pula yang membuat harga Pertalite tidak mengalami kenaikan ketika tren harga minyak mentah naik, begitu pun sebaliknya ketika harga minyak mentah turun.

Arifin pun menegaskan, untuk saat ini memang harga Pertalite tidak ikut turun. Meski begitu, ia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait potensi penurunan harga Pertalite ke depannya.

 

SPBU Pertamina di MT Haryono, Jakarta Selatan mulai menjual BBM jenis Pertamax Green 95 pada Senin (24/7/2023).KOMPAS.com/YOHANA ARTHA ULY SPBU Pertamina di MT Haryono, Jakarta Selatan mulai menjual BBM jenis Pertamax Green 95 pada Senin (24/7/2023).
"Jadi ini (BBM non subsidi) turun-naiknya itu mengukuti fluktuasi harga minyak internasional, tapi yang BBM subsidi (harganya) tetap," kata dia.  

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, harga keekonomian Pertalite masih lebih mahal sekitar Rp 2.000 per liter dibandingkan harga jual saat ini.

Baca juga: Harga BBM Pertamina, Shell, BP, Vivo Turun, Mana yang Paling Murah?

Itu artinya, harga asli Pertalite seharusnya berkisar Rp 12.000 per liter, sebab saat ini harga jual Pertalite yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 10.000 per liter.

"Harga keekonomiannya masih lebih (dari harga jual). Lebihnya bisa sekitar Rp 2.000-an," katanya di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Dengan kondisi tersebut, ia mengaku belum melihat peluang penurunan harga Pertalite. "Kita belum melihat itu," ucap Tutuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com