Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Jokowi Minta WNI Jangan Berobat ke RS Luar Negeri

Kompas.com - Diperbarui 04/11/2023, 13:57 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa kesempatan, meminta warga negara Indonesia (WNI) untuk berkontribusi dalam upaya penghematan devisa. Salah satunya di bidang kesehatan.

Kepala Negara mengharapkan masyarakat Indonesia agar jangan sampai berobat ke luar negeri. Ini mengingat fasilitas kesehatan maupun kualitas dokter di dalam negeri sudah semakin membaik.

"Kita ingin semuanya sehat, tetapi kalau pas sakit, jangan pergi ke luar negeri," ucap Jokowi dikutip dari Youtube Kompas TV, Sabtu (4/11/2023).

Jokowi mengungkapkan, Indonesia banyak kehilangan devisa akibat kecenderungan masyarakat menengah ke atas yang memilih berobat ke luar negeri, seperti ke Singapura dan Malaysia.

Baca juga: Tepis Isu Mundur, Luhut: Pak Jokowi Komandan yang Patut Didukung

Akibat kurangnya kepercayaan WNI terhadap kualitas pengobatan di Tanah Air, negara ini mengalami kebocoran devisa sebesar Rp 170 triliun dalam satu tahun saja.

Padahal, menurut dia, kualitas dokter Indonesia tidak kalah dengan Singapura, Malaysia, Thailand, dan Jepang yang selama ini jadi negara langganan berobat ke luar negeri.

Jokowi mencontohkan, salah satu rumah sakit dalam negeri yang kualitasnya sudah bisa dianggap setara dengan layanan kesehatan di luar negeri adalah Tzu Chi Hospital di Jakarta.

"Dokter-dokter kita ini enggak kalah pintarnya dengan mereka, tapi alatnya memang kalah. Oleh sebab itu, Tzu Chi Hospital sudah menyiapkan peralatan yang tadi saya lihat," kata Jokowi.

Baca juga: Tunggu Giliran Jenguk Luhut, Erick Thohir: Kondisi Beliau Baik

"Semoga ini bisa kita bersaing dan masyarakat kita berobat di dalam negeri dan kita kita tidak kehilangan Rp 170 triliun per tahun di urusan sakit saja," ujar Jokowi lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com