Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Banyak Asuransi Kendaraan Listrik Masih Pakai Skema Konvensional?

Kompas.com - 06/11/2023, 06:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengatakan, asuransi untuk produk electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik kebanyakan masih mengacu pada ketentuan asuransi kendaraan konvensional.

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto mengungkap, hal itu dikarenakan asuransi kendaraan listrik membutuhkan waktu untuk berkembang, karena tingkat risikonya yang masih perlu dipelajari lebih dalam.

Bern menyebut, risiko dari kendaraan listrik akan cukup berbeda dengan kendaraan konvensional. Karenanya, perusahaan asuransi masih perlu berhati-hati lagi dalam menentukan cara perlindungan, premi asuransi, serta pengelolaan risiko yang harus dipertimbangkan dengan lebih spesifik lagi.

Baca juga: Adira Finance Bukukan Pembiayaan Kendaraan Listrik Capai Rp 123 Miliar sampai Kuartal III-2023

Ilustrasi kendaraan listrik, mobil listrik. SHUTTERSTOCK/HALFPOINT Ilustrasi kendaraan listrik, mobil listrik.

“Kajian masih terus kami lakukan, semoga bisa segera selesai dan dapat duduk bersama kembali untuk merumuskan mengenai asuransi kendaraan bermotor berbasis baterai ini,” ujar Bern kepada Kontan.co.id, Minggu (5/11/2023).

Meskipun asuransi kendaraan listrik masih mengacu pada ketentuan asuransi kendaraan konvensional, Bern menambahkan, ada pengecualian terhadap beberapa kondisi pertanggungannya, karena beberapa bagian atau komponen kendaraan listrik lebih kompleks dan mahal dari kendaraan konvensional.

Meski belum ada laporan tersendiri untuk asuransi kendaraan listrik, Bern mencatat, pendapatan premi asuransi kendaraan bermotor secara umum mengalami pertumbuhan 12,4 persen pada semester I 2023.

Ia percaya, peningkatan premi dari lini bisnis ini sangat dipengaruhi dengan meningkatnya penjualan kendaraan baik roda empat maupun roda dua.

Baca juga: PLN Targetkan 100 Persen Gunakan Kendaraan Listrik untuk Oprasional di 2024

"Data oleh Gaikindo dan AISI menunjukkan jumlah peningkatan penjualan roda 4 sebesar 8 persen sementara pada kendaraan roda 2 untuk domestik mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu 42,5 persen," imbuh Bern.

Terkait perumusan asuransi kendaraan listrik, Bern menyampaikan hingga saat ini sudah sampai pada tahap penyusunan draft wording dan tarif. (Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Tendi Mahadi)

 

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ini Alasan Asuransi Kendaraan Listrik Kebanyakan Masih Pakai Skema Konvensional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com