Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Bisa Bikin Harga Minyak Tembus 150 Dollar AS Per Barrel

Kompas.com - 08/11/2023, 13:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Rhenald Kasali mengatakan harga minyak dunia dapat mencapai level yang mengkhawatirkan jika eskalasi perang antara Israel-Hamas terus meningkat. Dia mengatakan harga minyak dunia bisa tembus 150 dollar AS dan pasokan terhambat.

“Ini menjadi bisa menimbulkan risiko dari regional konflik. Kalau konfliknya hanya perang di darat, serangan 1-2 negara itu kaenaikan harga minyak dari 82-83 dollar AS per barrel bisa menjadi jadi 87-88 dollar AS per barrel,” kata Rhenald di Jakarta, Selasa (7/11/2023).

“Sedangkan asumsi pemerintah masih 90 dollar AS per barrel, jadi masih aman,” ungkapnya.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Terjun Bebas ke Level Terendah Sejak Juli 2023

Dia mengatakan, jika konflik semakin meluas dan melibatkan negara-negara besar, jalur pengiriman minyak bisa terhambat dan mengakibatkan fluktuasi drastis dalam harga minyak dunia.

Dia bilang, peningkatan ketegangan di Timur Tengah yang melibatkan negara-negara seperti Iran, Yaman, dan Suriah maka akan sangat berdampak bagi RI sebagai importir minyak mentah.

“Tapi kalau sudah melibatkan Iran, Yaman, dan Suriah, hingga pertempuan menjadi besar, jalur pengiriman minyak terhambat harga minyak diukur bisa 149-150 dollar AS per barrel, dan itu bisa berdampak lebih besar (bagi RI),” tambah dia.

Baca juga: Menko Airlangga: Perang Israel-Hamas Bikin Dunia Enggak Bisa Napas Lagi

Dia mengatakan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan Pertamina harus melakukan impor minyak sebanyak 7 miliar dollar AS untuk menjadi cadangan minyak selama 21 hari.

“Bu Nicke bilang ke saya, harus menyediakan cadangan untuk impor minyak 7 miliar dollar AS, dan itu cadangan hanya berlaku 21 hari. Jadi kalau ada perang 1 bulan kita kan repot sekali karena cadangan minyak kita hanya 21 hari,” ujar dia.

Namun dia menekankan, kenaikan harga minyak tidak semata disebabkan oleh konflik di Timur Tengah. Hal itu juga dipengaruhi oleh indeks dollar AS, masalah geopolitik negara lain, gap suku bunga, current account yang mengalami kecenderungan turun.

Baca juga: Begini Cara Amerika Serikat Mendanai Israel Perang Lawan Hamas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com