Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbal Hasil Treasury AS Turun, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Kompas.com - 08/11/2023, 07:34 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Selasa (8/11/2023) waktu setempat. Pergerakan saham di Wall Street S&P 500 mengalami kenaikan didukung penurunan imbal hasil treasury AS.

S&P 500 bertambah 0,28 persen dan ditutup pada level 4.378,38, Nasdaq naik 0,9 persen pada posisi 13.639,86, sementara Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik tipis 56,74 poin, atau 0,17 persen pada level 34.152,6.

S&P 500 bergerak menguat selama tujuh hari berturut-turut untuk pertama kalinya sejak kenaikan delapan hari berturut-turut yang dicapai pada November 2021.

Baca juga: BEI Bantah Kabar Saham GOTO Bakal Diperdagangkan dengan Harga Baru Rp 450 Per Saham

Sementara Nasdaq membukukan kenaikan delapan hari berturut-turut untuk pertama kalinya sejak kenaikan beruntun 11 hari berakhir pada November 2021. 

Sedangkan Dow naik untuk sesi ketujuh berturut-turut yang merupakan rekor terpanjang sejak Juli.

Saham-saham teknologi bergerak lebih tinggi seiring penurunan imbal hasil, dengan imbal hasil obligasi Treasury AS tenor 10 tahun yang terakhir diperdagangkan sekitar 9 basis poin lebih rendah pada 4,57 persen.

Beberapa perusahaan yang memperoleh keuntungan besar termasuk Amazon dan Salesforce, masing-masing naik lebih dari 2 persen.

Baca juga: Izin Usaha Asuransi Prolife Dicabut, OJK Minta Pemegang Saham Ganti Kerugian

Sementara itu, saham Apple, Microsoft, dan Meta Platform menguat masing-masing 1 persen. Di sisi lain, saham semikonduktor Advanced Micro Devices, Broadcom, dan Intel kompak menguat menjelang peluncuran pendanaan dari Chips Act.

“Ketika imbal hasil bergerak lebih rendah, kita cenderung mendapatkan rebound yang lebih besar di pasar yang sedang tumbuh,” kata Mona Mahajan, ahli strategi investasi senior di Edward Jones seperti dikutip CNBC.

“Penurunan harga minyak juga mungkin berkontribusi terhadap sentimen seputar inflasi, dan menawarkan reli bantuan,” ujar Mahajan.

Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Potensi “Cuan” Investasi di Saham dan Kripto?

“Ada beberapa momentum setelah minggu lalu, ada beberapa tindak lanjut. Kami belum melihat adanya konsolidasi nyata dalam beberapa keuntungan yang kami lihat selama enam hari terakhir,” tegas dia.

Di sisi lain, saham Datadog melonjak 28,5 persen setelah pendapatan perusahaan melampaui hasil kuartalan dan menawarkan prospek yang kuat. Saham Uber naik 3,7 persen, bahkan setelah pendapatan kuartal ketiga jauh dari ekspektasi.

Sepanjang bulan ini, semua indeks rata-rata utama berada pada jalur positif, dengan Dow naik 3,3 persen. S&P dan Nasdaq masing-masing melonjak 4,4 persen dan 6,1 persen.

Investor Wall Street saat ini tengah menunggu komentar lebih lanjut dari ketua bank sentral, termasuk Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Pekan ini, beberapa perusahaan akan merilis kinerja kuartal III-2023, termasuk Disney, Resor Wynn, dan Occidental Petroleum.

Baca juga: Soal Divestasi Saham Vale, Ini Kata Erick Thohir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com