Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pemilu, Investor Korsel Masih "Wait and See" untuk IKN

Kompas.com - 13/11/2023, 06:15 WIB
Nabilla Tashandra,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) saat Dialog para CEO di kawasan glamping Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (2/11/2023). Dok. Kompas.id/Heru Sri Kumoro Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) saat Dialog para CEO di kawasan glamping Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (2/11/2023).

Kekhawatiran lainnya adalah mengenai relaksasi bebas pajak masuk kendaraan listrik Completely Build Up (CBU) yang diduga menguntungkan investor lain.

"Sebagai investor, mengenai konsistensi sangat penting," ucapnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan menilai isu-isu yang digelontorkan politisi memang bisa berubah dan merupakan dinamika politik. Namun, ia meyakini, seluruh pihak memahami apa yang harus didukung.

Baca juga: Pengalaman Berkunjung ke Titik Nol, Lokasi IKN Nusantara

Nurul mencontohkan komitmen pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa yang menimbulkan pro dan kontra pada periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo. Seiring berjalannya waktu, kebijakan terkait pembangunan di luar Jawa tetap dijalankan sesuai jalurnya dan menghadirkan banyak investasi di luar Pulau Jawa.

Ia memastikan bahwa kebijakan investasi tidak hanya akan memberatkan pihak tertentu.

"Yang harus diperhatikan adalah untuk tetap menjalankan produk perekonomian Indonesia," ucapnya.

Lebih jauh, Nurul menyebutkan bahwa Korea Selatan adalah rekanan yang cukup responsif untuk membahas perihal kerja sama investasi.

Baca juga: Pembangunan Bandara IKN Resmi Dimulai, Bisa Didarati Pesawat mulai Juli 2024

Salah satunya adalah karena Korea memandang Indonesia sebagai rekan yang dapat diandalkan untuk mendukung kebutuhan global, termasuk energi terbarukan.

"Apakah ada teknologi lain terkait renewable energy di luar baterai? Kami masih melihat karena Korea memiliki teknologi-teknologi lain," ucapnya.

 

Artikel ini ditulis oleh jurnalis Kompas.com, Nabilla Tashandra, sebagai peserta Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea 2023, yaitu program fellowship kerja sama Korea Foundation dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com