Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayang-bayang Kenaikan Inflasi yang Kembali Muncul

Kompas.com - 13/11/2023, 22:22 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi kenaikan tingkat inflasi menjadi salah satu risiko yang bakal dihadapi perekonomian Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini berpotensi menggerus daya beli masyarakat.

Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman mengatakan, saat ini tingkat inflasi Tanah Air sudah mulai terlihat kembali meningkat. Kenaikan utamanya dipicu oleh komoditas kelompok pangan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi pada periode Oktober 2023 sebesar 2,56 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya sebesar 2,28 persen secara yoy.

Baca juga: Cegah Inflasi, Probolinggo Pasok 30 Ton Bawang Merah ke Maluku Tengah

Kenaikan inflasi itu utamanya dipicu oleh kelompok makananan, minuman, dan tembakau. Kelompok ini mencatat inflasi sebesar 5,41 persen pada Oktober, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 4,17 persen.

"Ada risiko (perekonomian Indonesia) ke depan yang perlu diwaspadai adalah meningkatnya kembali inflasi," kata Helmi, dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin (13/11/2023).

"Ini bisa menggerus daya beli terutama di level akar rumput," sambungnya.

Lebih lanjut Helmi, kenaikan inflasi kelompok pangan berpotensi berlanjut. Pasalnya, salah satu kontributor utama kelompok pangan, beras, tengah berada dalam tren kenaikan.

"Dan ini diakibatkan suplai akibat El Nino," ujarnya.

Potensi kenaikan inflasi itu kemudian berpotensi berimbas terhadap daya beli masyarakat dan pada akhirnya konsumsi rumah tangga. Padahal, konsumsi rumah tangga merupakan komponen perekonomian Indonesia saat ini.

Akan tetapi, Helmi bilang, pada kuartal terakhir tahun ini dan kuartal pertama tahun depan, konsumsi nasional bakal mendapat sentimen positif dari fenomena pemilu. Rangkaian kampanye bisa mengerek belanja nasional.

"Ini kita harapkan bisa meng-offset dampak negatif dari kenaikan inflasi akibat El Nino," ucapnya.

Baca juga: Bos Bank Sentral AS: Perjalanan Turunkan Inflasi Masih Panjang...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com