Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Kebijakan Moneter untuk Mengatasi Inflasi

Kompas.com - 26/10/2023, 11:58 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kebijakan moneter untuk mengatasi inflasi merupakan kebijakan yang diambil bank sentral. Selain mengatasi inflasi dengan kebijakan moneter, cara kedua yakni dengan kebijakan fiskal.

Inflasi merupakan kondisi saat harga-harga barang atau jasa mengalami kenaikan secara terus menerus dalam periode tertentu, biasanya dalam satu tahun.

Inflasi dapat memiliki berbagai dampak, baik positif maupun negatif, tergantung pada tingkat dan stabilitas inflasi. Inflasi yang berdampak positif adalah inflasi yang lambat atau ringan.

Misalnya saja, inflasi ringan (tingkat inflasi yang moderat) dapat mendorong orang untuk menginvestasikan uang mereka, karena uang yang dipegang cenderung kehilangan daya beli seiring waktu. Hal ini dapat merangsang investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Jenis Inflasi yang Secara Ekonomis Tergolong Menguntungkan

Inflasi moderat juga bisa mengurangi nilai tukar mata uang, membuat produk ekspor lebih terjangkau bagi konsumen internasional, yang dapat meningkatkan ekspor.

Kebijakan moneter untuk mengatasi inflasi

Kebijakan moneter adalah alat utama yang digunakan oleh bank sentral untuk mengatasi inflasi. Tujuan utama kebijakan moneter dalam konteks inflasi adalah menciptakan dan menjaga stabilitas harga, yaitu menjaga tingkat inflasi dalam batas yang dapat diterima.

Mengutip laman Bank Indonesia (BI), tujuan utama kebijakan moneter mengatasi inflasi adalah untuk mencapai stabilitas nilai rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, serta turut menjaga stabilitas sistem keuangan.

Mengatasi inflasi dengan kebijakan moneter ini sudah sesuai dengan Pasal 7 UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.

Baca juga: Bagaimana Jika Jumlah Uang Beredar di Masyarakat Meningkat?

Dimana yang dimaksud dengan stabilitas nilai rupiah adalah kestabilan harga barang dan jasa serta nilai tukar rupiah.

Konsep stabilitas nilai rupiah mencakup kestabilan harga barang dan jasa serta nilai tukar. Kestabilan harga barang dan jasa secara umum diukur dari inflasi yang rendah dan stabil.

Sementara itu, kestabilan nilai tukar rupiah diukur dari kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain.

Kestabilan nilai rupiah dalam artian inflasi yang rendah, dan stabil, serta kestabilan nilai tukar Rupiah sangat penting bagi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kestabilan nilai tukar rupiah diperlukan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya untuk mendukung tercapainya inflasi yang rendah dan stabil.

Baca juga: Dampak Negatif Inflasi bagi Produsen atau Rumah Tangga Perusahaan

Instrumen mengatasi inflasi dengan kebijakan moneter

Berikut beberapa contoh kebijakan moneter untuk mengatasi inflasi:

1. Pengaturan suku bunga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com