Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jenis-jenis Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangan

Kompas.com - 14/11/2023, 22:33 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saham adalah bukti penyertaan modal atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Dengan membeli saham sebuah perusahaan, maka Anda bisa disebut sebagai pemilik perusahaan tersebut, tergantung seberapa besar porsi kepemilikannya.

Saham adalah jenis investasi yang tergolong likuid atau mudah diperjual belikan. Investor bisa sewaktu-waktu membeli saham yang dimiliki ketika membutuhkan dana.

Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh investor dari investasi saham. Salah satunya berkesempatan mendapatkan capital gain dari kenaikan harga saham yang diperjualbelikan di bursa efek. 

Baca juga: Profil Thomas Lembong, Eks Menteri Jokowi yang Gabung Timses AMIN

Selain itu, investor juga bisa mendapatkan dividen yang dibayarkan tiap tahunnya sebagai bagian keuntungan dari perusahaan untuk pemegang saham.

Meski demikian, investasi saham juga ada risikonya seperti capital loss yaitu ketika investor menjual saham lebih rendah dari harga beli.

Risiko lain dari investasi saham adalah dilikuidasi, yaitu apabila perusahaan yang sahamnya dimiliki dinyatakan bangkrut atau perusahaan tersebut dibubarkan.

Baca juga: Pendiri Tokopedia Gabung Timses AMIN

Jenis-jenis saham berdasarkan kinerja pedagangan

Sebelum berinvestasi saham, calon investor sebaiknya mempelajari lebih dalam seputar saham. Salah satunya adalah mengetahui jenis-jenis saham berdasarkan kinerja perdagangannya. 

Dikutip dari laman Sikapiuangmu OJK, berikut adalah jenis-jenis saham dari segi kinerja perdagangan sebagai berikut:

1. Saham Blue Chip

Saham blue chip adalah jenis saham yang banyak diburu investor. Hal ini karena saham blue chip berasal dari perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, merupakan leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.

Dalam pengertian lain, saham blue chip adalah saham yang bernilai tinggi dibandingkan saham lainnya dan pergerakannya cenderung stabil sehingga lebih aman untuk dijadikan investasi.

Baca juga: Ada Konser Coldplay, Simak Jadwal Operasional MRT Jakarta

Saham blue chip biasanya dimiliki oleh perusahaan yang stabil, mapan, dan bermodal besar. Umumnya perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan terkemuka di sektornya dan menguasai pasar.

Di Indonesia, saham-saham yang masuk dalam kategori blue chip masuk pada daftar indeks LQ45. Indeks LQ45 berisikan 45 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dnean kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

2. Saham Income 

Jenis saham emiten ini juga mempunyai keunggulan dalam hal kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.

Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai menjadi daya tarik tersendiri bagi investor.

Baca juga: Proyek Pelabuhan Patimban Paket 6 Telan Biaya Rp 5,48 Triliun

Adapun yang masuk dalam kategori jenis saham income bisa dilihat di indeks IDX High Dividend 20. Indeks ini yang berisi 20 saham yang rutin membagikan dividen selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.

Mengenal jenis-jenis saham berdasarkan kinerja pedagangannyaSHUTTERSTOCK/FEYLITE Mengenal jenis-jenis saham berdasarkan kinerja pedagangannya

3. Saham Growth

a. Well-Known

Mirip dengan blue chip, saham jenis ini memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis dan dikenal sebagai perusahaan yang mempunyai reputasi tinggi.

b. Lesser-Known

Walaupun bukan sebagai leader dalam industri, namun jenis saham ini tetap memiliki ciri saham growth. Biasanya merupakan saham dari perusahaan daerah dan kurang populer di kalangan emiten.

Untuk memudahkan investor dalam melakukan pencarian saham growth, BEI memiliki indeks bernama IDX Growth 30.

Baca juga: Menang Gugatan Lawan KPU, PBB Lolos Jadi Peserta Pemilu 2019

4. Saham Speculative

Investor dengan profil risiko high risk, bisa mencoba jenis saham speculative. Saham ini berpotensi menghasilkan laba tinggi di masa mendatang, namun tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun.

5. Saham Counter Cyclical

Jenis saham ini paling stabil saat kondisi ekonomi bergejolak karena tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.

Jika terjadi resesi ekonomi, maka harga saham jenis counter cyclical tetap tinggi, dimana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.

Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang selalu dibutuhkan masyarakat seperti consumer goods dan rokok.

Demikian penjelasan singkat mengenai apa itu saham dan jenis-jenis saham berdasarkan kinerja pedagangannya. 

Mengenal jenis-jenis saham berdasarkan kinerja pedagangannyaANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A Mengenal jenis-jenis saham berdasarkan kinerja pedagangannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com