Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akuisisi Commonwealth oleh OCBC NISP Bakal Ubah Peta Aset Bank Terbesar di Indonesia

Kompas.com - 18/11/2023, 20:16 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com -PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mengakuisisi 99 persen saham PT Bank Commonwealth (PTBC) milik Commonwealth Bank of Australia (CBA).  Akuisisi itu akan diikuti merger setelah OCBC Indonesia juga mengambil 1 persen saham milik pemegang saham minoritas.

Aksi korporasi tersebut bakal mengubah peta aset bank besar di Indonesia. Setelah akuisisi rampung, bisa dipastikan aset OCBC Indonesia akan semakin gemuk.

Per 30 September 2023, OCBC Indonesia memiliki aset senilai Rp 247 triliun atau naik 12 persen dari periode sama tahun lalu. Di periode yang sama, PTBC memiliki aset senilai Rp 16,55 triliun atau terkoreksi 10,01 persen.

Baca juga: Aset BUMN Tembus Rp 10.101 Triliun, Lampaui Temasek Singapura

Jika aset kedua bank tersebut digabung makan akan menjadi Rp 263,55 triliun. Hal ini berarti sudah melampaui PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang memiliki aset sebesar Rp 251,9 triliun.

“OCBC Indonesia memiliki sumber daya finansial yang memadai, melalui internal kas Bank, untuk mendanai rencana akuisisi,” ujar Presiden Direktur, OCBC Indonesia Parwati Surjaudaja.

Jika dibandingkan secara bank swasta saja, OCBC Indonesia akan menempati posisi tiga besar dengan bank yang memiliki aset terbesar. Di atasnya, ada PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dengan aset senilai Rp 329,13 triliun.

Meski masih terpaut jauh, bukan berarti OCBC Indonesia ke depannya bisa menggeser posisi CIMB Niaga. Hanya saja, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan tak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut.

Lani mengatakan, pihaknya saat ini tak fokus untuk menjadi bank dengan aset terbesar. Namun, CIMB Niaga lebih menitikberatkan ke profitabilitas lewat peningkatan usaha, efisiensi serta kualitas aset yang sehat.

“Lebih spesifik ke bisnis seperti finansial, pinjaman, dan Dana Pihak Ketiga,” ujar Lani.

Baca juga: OCBC NISP Akuisisi 99 Persen Saham Bank Commonwealth, Nilainya Rp 2,2 Triliun

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae bilang aksi akuisisi dan merger itu merupakan konsekuensi logis dari upaya bank untuk mendapat posisi dalam persaingan perbankan yang semakin ketat.

Dalam hal ini, Dian melihat perbankan semakin mempertimbangkan bisnis secara rasional dan tidak lagi memikirkan kebanggaan memiliki bank secara eksklusif, namun kecil dan tak efisien.

Hanya saja, dia menilai aksi korporasi tersebut tak serta-merta mampu menyaingi bank-bank besar yang memiliki aset lebih jumbo untuk saat ini.

“Tapi kita harapkan terus bertumbuh untuk lebih kontributif terhadap ekonomi Indonesia,” ujar Dian.

Sependapat, Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy menilai perlu waktu bagi OCBC Indonesia jika ingin bersaing dengan bank-bank besar lainnya.

“Mereka punya target customer sendiri sehingga persaingannya adalah di segmen pasar itu,” ujar Budi.

Baca juga: Aset Bank Mandiri Tembus Rp 2.007 Triliun

Berikut 10 emiten bank dengan aset terbesar per September 2023, berdasarkan data Bloomberg:
1. Bank Mandiri Rp 2.006,96 triliun
2. BRI Rp 1.851,96 triliun
3. BCA Rp 1.381,45 triliun
4. BNI Rp 1.009,31 triliun
5. BTN Rp 400,54 triliun
6. CIMB Niaga Rp 329,13 triliun
7. Bank Syariah Indonesia Rp 319,85 triliun
8. Bank Permata Rp 251,91 triliun
9. OCBC NISP Rp 245,46 triliun
10. Bank Panin Rp 211,41 triliun

 

(Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Peta Berubah Pasca OCBC Akuisisi Commonwealth, Ini 10 Bank Dengan Aset Terbesar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com