Perencanaan yang baik dapat mengatasi masalah masyarakat modern terutama keluarga muda yang sebagian menganggap sepele utang.
Padahal seperti kasus pinjol di atas, nama dan profil nasabah yang masuk kredit macet akan tersimpan di database Bank Indonesia dan OJK. Suatu hari akan menyulitkan mereka untuk bertransaksi dengan bank, bahkan bekerja di instansi-instansi bergengsi.
Panduannya adalah sisih, bukan sisa. Sisihkan langsung apa yang didapat untuk kebutuhan investasi, yaitu minimal 10 persen. Kalau tidak ada utang berarti bisa disisihkan 40 persen.
Jangan pernah memulai investasi ketika hanya ada sisa karena biasanya akan sangat minimal.
Begitu juga gaya hidup, jangan berubah pesat ketika ada peningkatan pendapatan. Pasalnya, ada masanya pendapatan kita turun lagi.
Pernah dengar pepatah, "Hidup ini seperti Roda berputar" yang diartikan bahwa hidup yang selalu berubah.
Di QS Yusuf (12): 47-48. Dia (Yusuf) berkata, "Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan ditangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan.”
Kedua penggalan ayat ini menggambarkan pentingnya menyisihkan apa yang dipanen hari ini, untuk persediaan masa depan kelak. Mari merencanakan keuangan kita lebih baik lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.