Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Murniati Mukhlisin
Praktisi Ekonomi Syariah

Pakar Ekonomi dan Bisnis Digital Syariah/Pendiri Sakinah Finance dan Sobat Syariah/Dosen Institut Tazkia

Keluarga Muda Perlu Rancang Keuangan

Kompas.com - 19/11/2023, 07:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MENURUT survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2022, generasi muda yang sudah mengenyam pendidikan SMA memiliki tingkat literasi sebesar 52,88 persen dan perguruan tinggi sebesar 62,42 persen.

Sedangkan tingkat inklusinya di kelompok SMA sebesar 90,46 persen dan kelompok perguruan tinggi 96,51 persen.

Ketimpangan antara tingkat literasi dan inklusi menjadi salah satu penyebab banyaknya korban pinjol di skala usia ini.

OJK melaporkan Juni lalu bahwa usia 19-34 tahun terdeteksi menerima dana pinjol aktif di rekeningnya, yaitu sebanyak 10,91 juta entitas dengan nilai Rp 26,87 triliun.

Kredit macet juga didominasi kelompok yang sama, yaitu sebanyak 343.663 peminjam dengan jumlah kredit macet sebesar Rp 43,67 miliar. Motifnya rata-rata konsumtif.

Data ini hanya nasabah pinjol legal, sementara pinjol ilegal tidak terdeteksi.

Karena gaya hidup konsumtif, keluarga muda rentan perceraian sehingga perlu memahami dan mempraktikkan perencanaan keuangan keluarganya.

Perencanaan keuangan konvensional dan syariah

Merencanakan keuangan, baik konvensional maupun syariah intinya memiliki tujuan yang sama, yaitu mempersiapkan masa depan lebih baik.

Merencanakan keuangan secara syariah memiliki tujuan lebih karena merupakan bagian dari ibadah.

Bagi keluarga Muslim, mereka harus percaya bahwa hartanya adalah amanah dari Allah SWT yang menjadi alat untuk mencapai kesuksesan dunia dan akhirat.

Mereka harus menjadikan perencanaan keuangan dalam rangka mencapai tujuan syariah (maqashid syariah), yaitu dalam hal perlindungan agama, jiwa, akal, keturunan, harta, harga diri, dan lingkungan.

Merencanakan keuangan mengikuti prinsip syariah merupakan salah satu cara agar apapun status keuangan kita dapat memberikan ketenangan dalam keluarga dan menjadi pemberat timbangan amal di mana pada hari kiamat nanti akan diperhitungkan.

Rasulullah SAW menyebutkan dalam hadis yang artinya: “Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai empat hal: umurnya, untuk apakah dia habiskan, jasadnya, untuk apakah dia gunakan, ilmunya, apakah telah dia amalkan, hartanya, dari mana dia peroleh dan bagaimana dia belanjakan” (HR Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi).

Jika menggunakan model Sakinah Finance, maka ada lima macam pengelolaan keuangan personal atau keluarga secara syariah, yaitu mengelola pendapatan, mengelola kebutuhan, mengelola surplus dan defisit, mengelola impian, dan mengelola kontigensi dan risiko.

Ada rumus prioritas pengeluaran belanja rumah tangga, yaitu 10 persen untuk menunaikan zakat, infaq, sedekah, wakaf; 20 persen untuk investasi dan asuransi; 30 persen untuk pembayaran utang; 40 persen untuk pemenuhan biaya hidup.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com