Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Market Buka Setengah Hari, Wall Street Ditutup Bervariasi di Akhir Pekan

Kompas.com - 25/11/2023, 13:32 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Jumat (24/11/2023) waktu setempat.

Pergerakan harga saham di Bursa AS dibayangi oleh potensi bank sentral AS Federal Reserve yang diperkirakan akan menaikkan suku bunganya.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami kenaikan pada Jumat sebesar 117,12 poin, atau 0,33 persen menjadi 35.390,15. Sementara itu, S&P 500 bertambah sebesar 0,06 persen dan berakhir pada 4.559,34. Di sisi lain, Nasdaq Komposit turun 0,11 persen dan ditutup pada posisi 14.250,85.

Baca juga: Jelang Libur Thanksgiving, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Ilustrasi saham, indeks saham, bursa saham. SHUTTERSTOCK/FEYLITE Ilustrasi saham, indeks saham, bursa saham.
Saham ritel utama naik sedikit ketika Black Friday memulai musim belanja liburan. Harga saham Walmart dan Target masing-masing naik 0,9 persen dan 0,74 persen, sementara Amazon lebih tinggi dengan kenaikan 0,02 persen.

“Berdasarkan analisis, kami memperkirakan tren lalu lintas yang datar pada Black Friday ini karena konsumen yang sadar anggaran yang mulai berkurang dan memprioritaskan hadiah untuk orang lain dibandingkan untuk diri sendiri,” tulis analis ritel TD Cowen Oliver Chen, dikutip dari CNBC.

Pada pekan ini, Dow naik 1,27 persen, sedangkan S&P 500 menguat 1 persen.

Indeks Nasdaq Komposit bertambah 0,89 persen, dan itu adalah minggu positif keempat berturut-turut untuk indeks rata-rata utama, dan merupakan yang terpanjang untuk S&P 500 dan Nasdaq sejak bulan Juni.

Baca juga: Reli Wall Street Terhenti Usai Munculnya Isyarat The Fed

Pergerakan ini terjadi ketika imbal hasil Treasury minggu ini mencapai posisi terendah dalam beberapa bulan di tengah harapan inflasi yang mungkin akan mereda dan Federal Reserve mungkin akan menaikkan suku bunganya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com