Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbal Hasil Treasury AS Cenderung Datar, Saham-saham Wall Street Rebound

Kompas.com - 12/11/2023, 10:15 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona positif pada penutupan perdagangan Jumat (10/11/2023). Harga saham-saham di Wall Street dibayangi oleh imbal hasil Treasury AS yang cenderung datar.

Dow melonjak hampir 400 poin pada hari Jumat, dimana rata-rata indeks utama mencatat kenaikan pada minggu kedua bulan November. Saham-saham menguat pada hari Jumat, memulihkan kekuatan yang hilang di sesi sebelumnya, karena imbal hasil Treasury yang bergerak stabil.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 391,16 poin, atau 1,15 persen, dan ditutup pada level 34.283,10. S&P 500 bertambah 1,56 persen dan menyelesaikan sesi pada posisi 4.415,24. Di sisi lain, Nasdaq Komposit bertambah 2,05 persen, berakhir pada level 13.798,11, sekaligus mencatat hari terbaik sejak Mei.

Baca juga: The Fed Bakal Terapkan Kebijakan Lebih Ketat untuk Turunkan Inflasi, Saham-saham di Wall Street Berguguran

Sebelas sektor di S&P 500 melaju positif pada hari Jumat, namun sektor teknologi berkinerja lebih baik, dengan kenaikan 2,6 persen. Saham Microsoft melonjak ke level tertinggi sepanjang masa selama sesi tersebut dan mengakhiri hari dengan lebih tinggi sebesar 2,5 persen. Sementara itu, Apple, Meta, Tesla dan Netflix masing-masing naik lebih dari 2 persen, dan Alphabet bertambah 1,8 persen.

Lonjakan harga saham pada hari Jumat juga cukup untuk mengangkat rata-rata indeks utama dengan kenaikan minggu kedua berturut-turut. S&P 500 naik 1,3 persen, sedangkan Dow bertambah sekitar 0,7 persen. Di sisi lain, Nasdaq Komposit juga berkinerja baik dengan kenaikan sekitar 2,4 persen pada pekan ini.

Saham-saham rebound karena imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun yang menjadi acuan bergerak cenderung datar. Hal ini merupakan kebalikan dari pergerakan di hari Kamis, di mana suku bunga pada obligasi 10 tahun melonjak lebih dari 10 basis poin.

Baca juga: Bersiap Pengumuman Suku Bunga The Fed, Wall Street Ditutup Bervariasi

 


Lonjakan imbal hasil ini menyusul suramnya lelang obligasi Departemen Keuangan dan komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang menyarankan intervensi lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mengendalikan inflasi.

Aksi jual yang terjadi pada hari Kamis lalu juga mengakhiri kenaikan beruntun terpanjang untuk S&P 500 dan Nasdaq Komposit dalam dua tahun. Meskipun ada volatilitas baru-baru ini, UBS menilai perekonomian yang tangguh membantu ekuitas, bahkan ketika investor masih belum yakin mengenai garis waktu The Fed seputar kebijakan suku bunga.

“Tingginya tingkat lowongan pekerjaan yang tidak terisi dan neraca sektor swasta yang solid mendukung pandangan kami akan pendaratan ekonomi yang ‘lunak’,” tulis David Lefkowitz dari UBS mengutip CNBC.

“Namun, pertumbuhan ekonomi kemungkinan akan melambat dalam beberapa bulan ke depan dan perbaikan inflasi lebih lanjut mungkin akan terjadi secara bertahap,” tambahnya.

Baca juga: Imbal Hasil Treasury AS Turun, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com