Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Bakal Terapkan Kebijakan Lebih Ketat untuk Turunkan Inflasi, Saham-saham di Wall Street Berguguran

Kompas.com - 10/11/2023, 07:35 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Kamis (9/11/2023) waktu setempat. Penuruhan harga saham merespon pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang mengindikasikan adanya kebijakan lanjutan yang lebih ketat sebagai upaya meredam laju inflasi.

S&P 500 mengalami penurunan 1 persen dan berakhir pada level 4.347,35, sedangkan Nasdaq Komposit kehilangan 0,94 persen dan menetap pada level 13.521,45. Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 220,33 poin, atau 0,65 persen dan mengakhiri sesi pada posisi 33.891,94.

Saham-saham mencapai posisi terendah usai Ketua Powell mengindikasikan bahwa upaya lebih lanjut mungkin perlu dilakukan untuk menurunkan inflasi, meskipun perlambatan laju inflasi baru-baru ini merupakan tanda yang menggembirakan bagi para pembuat kebijakan.

“Komite Pasar Terbuka Federal berkomitmen untuk mencapai kebijakan moneter yang cukup ketat untuk menurunkan inflasi hingga 2 persen seiring berjalannya waktu; kami tidak yakin bahwa kami telah mencapai sikap seperti itu,” kata Powell dalam sambutannya di acara Dana Moneter Internasional, Kamis.

Baca juga: Bersiap Pengumuman Suku Bunga The Fed, Wall Street Ditutup Bervariasi

Penurunan harga saham bertepatan dengan kenaikan imbal hasil obligasi. Lemahnya lelang Treasury AS di awal sesi tidak membantu kondisi pasar. Imbal hasil acuan Treasury 10-tahun naik lebih dari 12 basis poin menjadi 4,63 persen. Suku bunga obligasi 30 tahun melonjak sekitar 11 basis poin menjadi 4,77 persen.

“Volabilitas suku bunga mendominasi pasar saham. Itulah yang kami lihat,” kata Michael Arone dari State Street Global Advisors, dikutip dari CNBC.

“Saya pikir kita sudah siap untuk mencapai kesimpulan positif terhadap tahun yang positif ini. Tetapi menurut saya pergerakan suku bunga pada akhirnya akan menentukan arah kita selanjutnya,” ujar dia.

Baca juga: Menanti Arah Kebijakan The Fed, Bursa Saham AS Berakhir Hijau

 


Saham Disney naik 6,9 persen sehari setelah melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan dan memperluas rencana pemotongan biaya. Sementara saham Arm merosot 5,2 persen, setelah laporan kuartal pertamanya sebagai perusahaan publik. Resor MGM tergelincir 1,1 persen bahkan setelah membukukan hasil yang kuat dan program pembelian kembali saham baru.

Pekan ini, DJIA telah kehilangan 0,5 persen, sedangkan S&P 500 turun 0,3 persen. Sementara itu, Nasdaq adalah satu-satunya indeks rata-rata utama yang berada di wilayah positif, dan berada di jalur kenaikan 0,3 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com