Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIN Ajak Startup Fintech Kembangkan Inovasi, Apa Saja Syaratnya?

Kompas.com - 25/11/2023, 10:34 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengajak talenta-talenta potensial dari startup teknologi finansial (fintech) untuk bergabung di BRIN.

Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan BRIN Zamroni mengatakan, para talenta dari fintech dapat berkolaborasi dengan BRIN untuk mengembangkan inovasi fintech dalam program perusahaan pemula berbasis riset atau fintech research based funding.

"Jadi kalau kalian di perusahaan atau di asosiasi fintech sekalipun, ada sejumlah talent-talent yang potensial dan kompetitif maka bisa bergabung di BRIN untuk bagaimana menciptakan inovasi yang ada di fintech," ujarnya saat panel diskusi IFSE 2023 di The Kasablanka Hall, Jakarta, Jumat (24/11/2023).

Baca juga: Perkuat Industri Fintech, Aftech Bersinergi dengan Faspay Gelar Rangkaian Kegiatan BFN 2023

Ilustrasi fintech peer to peer lending. SHUTTERSTOCK/JIRSAK Ilustrasi fintech peer to peer lending.

Namun, tidak sembarang fintech bisa mengikuti program ini. BRIN menetapkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para talenta dari startup fintech.

Sesuai namanya, fintech yang bisa mengikuti program ini haruslah perusahaan pemula atau startup yang berusia satu hingga dua tahun. Kemudian, inovasi fintech tersebut harus berbasis hasil riset.

"(Syaratnya) startup research based bukan startup berbasis imajinasi atau feeling dari pengusaha. Kemudian umurnya maksimal 3 tahun karena kalau sudah lebih dianggap sudah mature," ungkapnya.

Adapun tujuan dari program ini ialah mendorong komersialisasi hasil riset BRIN dan juga hasil riset masyarakat serta menumbuhkembangkan start up berbasis hasil riset.

Baca juga: Roadmap Pinjol Bisa Tata Industri Fintech P2P Lending dan Lindungi Konsumen

Nantinya, startup yang mengikuti program ini akan melalui beberapa tahapan proses mulai dari pra-inkubasi, inkubasi, dan post-inkubasi sebelum akhirnya start up tersebut dapat diterima oleh pasar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com