Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fintech Korsel Aizen Perkenalkan Layanan AI untuk Dorong Pembiayaan EV di Indonesia

Kompas.com - 30/10/2023, 21:55 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar kendaraan listrik di Indonesia diprediksi tumbuh eksponensial mencapai 20 miliar dollar AS oada 2030, berdasar riset Electric Mobility Ecosystem Association (AEML) dan AC Ventures. Hal ini membuat startup layanan finansial asal Korea Selatan (Korsel) Aizen tertarik menggarap pasar kredit electronic vehicle (EV) atau kendaraan listrik di Indonesia.

Untuk itu, Aizen memperkenalkan layanan keuangan berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk memasok kredit ke pasar EV Indonesia yang sedang berkembang. Dengan layanan ini, lembaga pembiayaan, ecomerce hingga bank penyedia kredit akan terbantu dengan data yang tersedia.

Damien Ngai, Country Director Aizen Indonesia mengatakan, pada intinya Aizen adalah perusahaan AI dan menyediakan solusi AI untuk lembaga keuangan. Untuk Indonesia, Aizen memperkenalkan CreditConnect untuk membantu permasalahan penyaluran kredit EV secara tepat dan cepat.

"Aizen berkomitmen untuk memperluas ekosistem EV Indonesia, memajukan model inovasi keuangan. Dengan memasok layanan keuangan penting ke basis pelanggan yang luas yang ingin beralih ke mobil dan sepeda listrik, Aizen bertujuan untuk memfasilitasi kelancaran akses ke dana yang dibutuhkan," kata Damien melalui keterangannya, Senin (30/10/2023).

"Dengan memperkenalkan layanan keuangan berbasis AI yang mempercepat pengambilan keputusan kredit di pasar EV Indonesia, Aizen ingin berkontribusi pada Greener Finance," lanjutnya.

Baca juga: Sepi Peminat, Kredit Kendaraan Listrik Terganjal Harga Tinggi dan Jumlah SPKLU

Pasar EV Indonesia

Damien mengatakan, Asia Tenggara jadi fokus utama pasar Aizen Sementara Indonesia ditarget akan memberikan kontribusi terbesar. Hal ini sebab menurut hasil sebuah riset, pengembangan ekosistem kendaraan listrik dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,8 persen pada 2028.

Menurut dia, dengan dukungan pemerintah seperti subsidi dan kebijakan, perusahaan-perusahaan besar yang berkomitmen terhadap mandat ESG, dan juga meningkatkan literasi tentang EV, pihaknya percaya 2024 akan menjadi tahun yang besar bagi pasar EV Indonesia.

Damien Ngai, Country Director Aizen Indonesia. DOK. AIZEN Damien Ngai, Country Director Aizen Indonesia.

Untuk itu, di Indonesia, Aizen berfokus pada pembiayaan kendaraan listrik roda dua atau motor listrik. Aizen menilai, adopsi motor listrik ini akan menjadi gelombang pertama adopsi massal kendaraan listrik di RI.

"Dengan bermitra dengan perusahaan e-mobilitas dan logistik, kami berharap dapat memberikan pembiayaan yang terjangkau bagi para pengendara untuk memiliki kendaraan listrik dan meningkatkan tingkat adopsi kendaraan listrik," kata Damien.

Baca juga: EV dan Mobil Model Baru Dapat Dongkrak Penyaluran Pembiayaan

Ia menambahkan, saat ini kami bekerja sama dengan dua mitra perbankan di Korea yang memiliki kehadiran lokal di RI, yakni Sunindo Kookmin Best Finance dan Woori Finance. Jumlah bank bisa bertambah ketika mitra lokal Aizen juga bertambah.

Aizen juga bekerja sama dengan perjanjian kemitraan dengan Grab dan Lazada.

Damien memberikan gambaran, bagaimana miripnya pasar kendaraan roda dua di Vietnam dengan di Indonesia. Sementara akses pembiayaan kendaraan listrik di kedua negara juga kurang.

"Sama halnya dengan Indonesia, merek-merek kendaraan listrik roda dua yang baru di Vietnam, meskipun masih kecil dibandingkan dengan ukuran pasar, mulai mengambil pangsa pasar dari kekuatan tradisional seperti merek Jepang," katanya.

Dengan demikian, lembaga keuangan sekarang harus menangani jenis kendaraan baru ini dengan komponen yang berbeda seperti baterai, dan produsen EV lokal yang sedang naik daun dengan metode penilaian dan manajemen portofolio yang berbeda.

"Di sinilah Aizen hadir untuk memberikan solusi kepada lembaga pembiayaan," tambahnya.

Baca juga: Erick Thohir Targetkan RI Bisa Produksi EV Battery pada 2023

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com