JAKARTA, KOMPAS.com - Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah lama terkenal sebagai salah satu daerah penghasil gula aren. Namun demikian, produk yang dihasilkan petani itu belum maksimal dalam menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk ekspor.
Bertolak dari potensi lokal itu dan niat memberdayakan petani, Ryan Taufani Octavian (31 tahun), merintis usaha di bawah bendera PT Duta Comoditi Sultra dengan merek Aren Murni Alami yang diarahkan untuk menggarap pasar domestik dan ekspor.
“Ketika terpilih menjadi Duta Ekspor Indonesia Timur mewakili Sultra, saya makin yakin gula aren, mulai dari gula aren serbuk, gula aren cair dan padat ini punya potensi besar di dalam negeri dan luar negeri,” ujarnya di ajang Trade Expo Indonesia 2023.
Baca juga: Laporan Kinerja Kadin 2023: Penguatan Ekspor Produk UMKM dan Peningkatan Kerja Sama Internasional
Dikutip dari keterangan resmi, Senin (30/10/2023), Duta Ekspor Indonesia Timur adalah hasil kolaborasi PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang bekerja sama dengan Yayasan Business & Export Development Organization (BEDO).
Melalui Duta Ekspor Indonesia Timur, Sampoerna ingin mencetak para pelaku UMKM yang dapat membawa produk UMKM ke pasar global. Setelah melalui rangkaian seleksi, Ryan terpilih sebagai Duta Ekspor Indonesia Timur dari Sultra.
Bersama dengan pelaku UMKM lainnya, pada Duta Ekspor Indonesia Timur ini mendapatkan pelatihan intensif dari SETC untuk mengembangkan usaha, melihat potensi lokal, dan sejumlah hal teknis untuk bisa membawa produk ke luar negeri.
Sebelum jatuh cinta pada gula aren, Ryan memiliki usaha furnitur rotan. Namun, untuk menjangkau pasar ekspor, produk gula aren yang dipilih karena Sultra kaya akan bahan bakunya.
Baca juga: HMSP Dukung UMKM Indonesia Timur Ekspor lewat Buku Direktori
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya