Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Saham Paling Loyo dalam Sepekan, Apa Saja?

Kompas.com - 25/11/2023, 16:30 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam perdagangan sepekan, yakni 20 sampai 24 November 2023, terdapat 6 emiten yang mengalami penurunan harga saham secara signifikan.

Dari keenam saham tersebut, terdapat tiga emiten yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu, serta satu emiten milik keluarga Tahir.

Beberapa saham tersebut di antaranya, PT Barito Pacific (BRPT), PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) milik Prajogo.

 

Baca juga: Ada Sentimen Merger dengan TikTok, Ini Rekomendasi Saham GOTO

Ilustrasi saham, indeks saham, bursa saham. SHUTTERSTOCK/FEYLITE Ilustrasi saham, indeks saham, bursa saham.

Kemudian ada anak usaha Pertamina, yakni PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Amman Mineral International Tbk (AMMN). Selanjutnya emiten keluarga Tahir, yaitu PT Sejahtera Anugrahjaya Tbk (SRAJ).

BRPT mengalami penurunan 15,4 persen pada level Rp 985 per saham. Dalam sepekan, volume transaksi BRPT tercatat sebesar 718,4 juta saham dengan nilai Rp 750 miliar.

Hingga saat ini kapitalisasi pasar BRPT mencapai Rp 92,34 triliun.

Saham BREN juga mengalami penurunan dalam sepekan, sebesar 3,9 persen pada level Rp 6.075 per saham. Adapun volume transaksi BREN sepekan tercatat 313,9 juta dengan nilai Rp 2 triliun.

Baca juga: Analisis dan Rekomendasi Saham PGEO, Masih Layak Koleksi?

Walau demikian sejak listing di BEI pada Oktober lalu, harga saham BREN telah melonjak 678,8 persen dari harga awal IPO yakni Rp 780 per saham. Bahkan kalpitalisasi pasar BREN hampir menyamai BBCA, yakni Rp 812,7 triliun.

Selanjutnya, ada TPIA yang mengalami penurunan 2,7 persen pada level Rp 2.870 per saham. Dalam sepekan, volume transaksi TPIA sebesar 81 juta dengan nilai Rp 234,4 miliar.

Adapun kapitalisasi pasar TPIA mencapai Rp 248,2 triliun.

Kemudian, ada saham PGEO yang mengalami penurunan 13,9 persen dalam sepekan menjadi Rp 1.050 per saham. Adapun volume transaksi PGEO sebesar 315,9 juta dengan nilai Rp 362,2 miliar. 

Baca juga: Erick Thohir: Valuasi Divestasi Saham Vale Indonesia Ketinggian

 

Tercatat market cap PGEO mencapai Rp 43,4 triliun sejauh ini.

Saham AMMN juga mengalami pelemahan dalam sepekan sebesar 5,6 persen dan ditutup pada level Rp 7.150 per saham. Adapun volume transaksi AMMN sebesar 420,7 juta dengan nilai Rp 3 triliun.

Hingga saat ini, kapitalisasi pasar AMMN mencapai Rp 518,5 triliun.

Selanjutnya emiten rumah sakit milik keluarga Tahir, SRAJ yang mengalami penurunan 11,3 persen pada level Rp 298 per saham. Volume transaksi saham SRAJ dalam sepekan tercatat sebesar 135,2 juta dengan nilai Rp 46,9 miliar.

Baca juga: Ada Isu Merger dengan Tiktok, Saham GOTO Melesat 11,9 Persen

Adapun kapitalisasi pasar emiten rumah sakit Mayapada itu, hingga saat ini tercatat sebesar Rp 3,5 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Whats New
Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Whats New
Berantas 'Bus Bodong', PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Berantas "Bus Bodong", PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com