Zeth mengatakan, semua aktivitas masyarakat membutuhkan BBM sehingga program tersebut menjawab kebutuhan masyarakat 3T dengan karakteristik geografi yang memengaruhi harga BBM.
“Masyarakat Alor sebagian tinggal di pulau-pulau dan ketiadaan BBM atau ketika harus membeli BBM dengan harga mahal. Tentu hal ini menyulitkan kehidupan masyarakat. Kehadiran BBM Satu Harga sangat membantu kami,” ungkapnya.
Zeth juga berharap, pembangunan BBM Satu Harga di Alor dapat ditambah lagi karena manfaatnya yang besar dalam mendukung perekonomian masyarakat.
“Kami masih butuh sekitar empat titik BBM Satu Harga untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat Alor,” katanya.
Program BBM Satu Harga merupakan salah satu program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sebagai upaya Pemerintah mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca juga: BPH Migas Minta Badan Usaha Bantu Jaga Pasokan dan Kualitas BBM
Hingga 2024 mendatang, ditargetkan dapat dibangun 583 penyalur BBM Satu Harga.
Peresmian penyalur BBM Satu Harga di Alor merupakan bagian dari peresmian 51 penyalur BBM Satu Harga yang dilakukan serentak tanggal 24 November 2023.
Peresmian itu dipusatkan di empat titik, yaitu di Sorong, Provinsi Papua Barat Daya untuk wilayah Maluku dan Papua dengan total 26 penyalur.
Selanjutnya, peresmian dilakukan di Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk wilayah Nusa Tenggara dengan total 11 penyalur.
Peresmian juga dilakukan di Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah untuk wilayah Kalimantan dan Sulawesi sebanyak 5 penyalur), serta Aceh Besar, Provinsi Aceh untuk wilayah Sumatera sebanyak 9 penyalur.
Tampak hadir pada peresmian itu Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Hilir Migas Mulyono, Staf Ahli Bupati Sumba Tengah Lukas Woli, dan perwakilan tokoh masyarakat Alor.
Baca juga: Manfaatkan Gas Bumi, BPH Migas Dukung Pembangunan Pipa Cisem Sepanjang 60 Km
Berikut 11 penyalur BBM Satu Harga Cluster Nusa Tenggara yang diresmikan: